Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang Presiden Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang

- Redaksi

Selasa, 30 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). (Foto: Setpres BPMI)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Kawasan Industri Terpadu (KITB) Batang, di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan kembali tantangan global yang dihadapi pada tahun 2019, mulai dari ketegangan geopolitik akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok hingga pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

“Tetapi, di situlah saya melihat kesulitannya, tantangannya, ada peluang besar yang bisa kita capai asal kita mau bekerja keras,” tutur Presiden.

Menurutnya, tantangan tersebut sekaligus menghadirkan peluang karena banyak industri dan pabrik yang merelokasi dan membangun industri baru di negara-negara yang pertumbuhan ekonominya baik, inflasinya rendah, serta stabilitas ekonomi dan politiknya baik.

“Dan saya merasa Indonesia sedang dilirik oleh banyak investor dari luar negeri. Namun, jika kita tidak segera mengambil keputusan dan segera melaksanakannya, maka kesempatan itu pasti akan hilang,” lanjutnya.

Kepala Negara juga mengatakan saat ini Indeks Daya Saing Dunia Indonesia melonjak ke peringkat 27. Hal itu, imbuhnya, dipengaruhi oleh sejumlah indikator, seperti kinerja perekonomian, efisiensi pemerintah, efisiensi pelaku bisnis dan perusahaan di Indonesia, serta kesiapan infrastruktur yang ada.

“Dan saya senang, waktu itu saya memutuskan untuk membangun Kawasan Industri Terpacu di Batang seluas 400 hektare, yang pertama. Kemudian diminati, selesai, dibuka lagi 400 (hektar) yang kedua. Ini yang di sisi utara tol,” katanya.

Presiden menyampaikan, total luas KITB yang direncanakan adalah 4.300 hektare yang akan menampung industri dan akan membuka lapangan kerja bagi sekitar 250.000 tenaga kerja.

“Tujuannya ke sana karena kita harus membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya bagi rakyat kita. Dengan investasi yang sudah masuk saat ini, sudah mencapai Rp14 triliun dan melibatkan sekitar 19.000 tenaga kerja. Ini baru permulaan.”

Presiden juga telah menginstruksikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, menteri terkait, dan jajaran direksi KITB untuk aktif memasarkan kawasan ini.

Beberapa pabrik telah mulai beroperasi di KITB, seperti KCC Glass, Pipa Plastik Wavin dan beberapa pabrik industri lainnya yang akan menyusul dalam waktu dekat.

“Dan kita harapkan di bulan Agustus juga sudah dibangun industri anoda, di bulan September sudah dibangun industri katoda di sini, sehingga ini betul-betul menjadi kawasan industri yang efisien, dilirik oleh para investor dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat kita,” pungkas Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian pengoperasian KITB tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (FID/ABD)

NewsRoom.id

Berita Terkait

Anggota Komisi V DPR Ungkap Banyak Proyek Bendungan Era Jokowi Tak Bisa Terpakai, APBN Kita Habis
Way Kanan Teacher Summit 2025” dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi guru dan mendorong peningkatan IPM
Loyalitas Hanna Andersson Capai 1 Juta Anggota, Didorong Kolaborasi American Girl
Pendekatan Batas Waktu Medicare yang Kritis. 5 Hal Yang Harus Anda Lakukan Saat Ini
Mengonsumsi Bahan Makanan Umum Ini Terkait Dengan Kerusakan Usus dan Risiko Obesitas pada Keturunannya
Dosen Perempuan Meninggal Tanpa Busana di Hotel, Propam Periksa Polisi dengan Pangkat AKBP Diduga Teman Dekat Korban
Dosen Perempuan Meninggal Tanpa Busana di Hotel, Propam Periksa Polisi dengan Pangkat AKBP Diduga Teman Dekat Korban
Makanan Ultra-Olahan Memicu Krisis Kesehatan Global, Para Ahli Memperingatkan

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 16:30 WIB

Anggota Komisi V DPR Ungkap Banyak Proyek Bendungan Era Jokowi Tak Bisa Terpakai, APBN Kita Habis

Rabu, 19 November 2025 - 14:56 WIB

Way Kanan Teacher Summit 2025” dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi guru dan mendorong peningkatan IPM

Rabu, 19 November 2025 - 14:25 WIB

Loyalitas Hanna Andersson Capai 1 Juta Anggota, Didorong Kolaborasi American Girl

Rabu, 19 November 2025 - 13:54 WIB

Pendekatan Batas Waktu Medicare yang Kritis. 5 Hal Yang Harus Anda Lakukan Saat Ini

Rabu, 19 November 2025 - 13:23 WIB

Mengonsumsi Bahan Makanan Umum Ini Terkait Dengan Kerusakan Usus dan Risiko Obesitas pada Keturunannya

Rabu, 19 November 2025 - 12:21 WIB

Dosen Perempuan Meninggal Tanpa Busana di Hotel, Propam Periksa Polisi dengan Pangkat AKBP Diduga Teman Dekat Korban

Rabu, 19 November 2025 - 10:47 WIB

Makanan Ultra-Olahan Memicu Krisis Kesehatan Global, Para Ahli Memperingatkan

Rabu, 19 November 2025 - 10:16 WIB

Ritel Perjalanan Afrika Telah Menjadi Hotspot Pertumbuhan Utama Bagi Lagardère

Berita Terbaru