Tak Hanya Sediakan Kunci Enkripsi Data PDN, Brain Cipher Juga Tinggalkan Surat, Ini Isinya

- Redaksi

Kamis, 4 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Dibandingkan dengan omongan atau janji-janji calon pemimpin kepada rakyatnya, ucapan kelompok peretas Brain Cipher mungkin lebih kredibel. Setidaknya, apa pun tujuan dan niat mereka, para peretas Brain Cipher akhirnya menepati janji untuk memberikan kunci enkripsi data PDN atau Pusat Data Nasional yang diretas dua minggu lalu.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kelompok peretas Brain Cipher yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya akhirnya memberikan kunci enkripsi data PDN yang disandera pada Rabu (3/7) malam. Padahal, sempat dikira si peretas akan mengingkari janjinya. Namun ternyata tidak.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Brain Cipher melalui blog dark web mereka. Kemudian, di media sosial X (dulu Twitter) dengan akun @stealthmole_int, tangkapan layar pengumuman tersebut dibagikan.

“Brain Cipher membagikan Kunci Dekripsi secara Gratis. Mereka merilis pernyataan tambahan di situs web gelap mereka dengan jawaban atas tujuh pertanyaan populer. Pernyataan tersebut mencakup, antara lain, alasan serangan pusat data dan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas kesabaran mereka,” tulis postingan dari akun X @stealthmole_int.

Kelompok peretas tidak hanya mengumumkan bahwa mereka telah mengirim dekripsi data PDNS 2, mereka juga membagikan tutorial untuk mengunduh kunci dari data terenkripsi.

“Kesimpulan: Kami akan menunggu pihak kedua untuk secara resmi mengonfirmasi bahwa kunci berfungsi dan data telah dipulihkan – baru setelah itu kami akan menghapus data secara permanen. Jika pihak kedua mengatakan bahwa mereka telah memulihkan data sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan menerbitkan data tersebut. (Setidaknya jangan mengacaukannya di sini),” tulis kelompok Brain Cipher dalam bahasa Inggris.

Selain itu, kelompok peretas tersebut juga menulis surat yang ditujukan kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia. Secara umum, kelompok peretas tersebut juga menyampaikan permohonan maaf. Berikut ini surat lengkapnya:

Sekarang kami akan menjawab pertanyaan yang paling populer.

1)Kami membuat keputusan tersebut secara independen, ini tidak memerlukan campur tangan layanan khusus dan lembaga penegak hukum.

2) Tidak, tidak ada kesalahpahaman di tim kami. Kami adalah tim yang hebat dan semua orang mendukung keputusan ini.

3) Ini adalah pertama dan terakhir kalinya korban akan menerima kunci secara gratis. Untuk yang lain – Selamat datang di obrolan. Kami tidak sedang menawar.

4) Mengapa kami menyerang pusat data? Seperti yang Anda ketahui, pusat data adalah industri berteknologi tinggi yang membutuhkan investasi besar, dan setiap orang yang menjalankan bisnis ini harus mengetahui hal ini. 99 dari 100 perusahaan ini harus membayar jika mereka berada dalam situasi yang tidak ada harapan. Dalam kasus ini, serangannya sangat mudah sehingga kami hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mendekripsi data dan mengenkripsi beberapa ribu terabyte informasi.

5) Kami menyimpulkan bahwa negosiasi telah menemui jalan buntu ketika pihak kedua mengalihkan akses ke negosiasi tersebut kepada pihak ketiga (artinya mereka tidak akan mengatakan apa pun lagi).

6) Kami berterima kasih kepada warga atas kesabarannya.

7) Sisa kesimpulannya terserah Anda, jangan percaya media. Perhatikan hanya mereka yang “menepati janjinya”.

Itulah isi surat yang ditulis oleh kelompok peretas tersebut. Karena baru dirilis pada malam hari, belum diketahui apakah kunci enkripsi tersebut benar-benar dapat digunakan untuk membuka data PDN yang diserang ransomware atau tidak. Kita tunggu saja pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Hadir pada Agustus 2025, Glow & Scent Body Lotion Menawarkan 15X Active Brightening Complex
Skandal Gereja Italia, 4.400 Orang Jadi Korban Penganiayaan Pendeta
“Sesuatu Membunuh Anak-Anak” Mendapatkan Adaptasi Film & TV
Betapa Kemewahan Belajar Menjadi Omni Bukan Untuk Semua Orang
Ilmuwan Menemukan Molekul yang Menghubungkan Penuaan di Seluruh Tubuh
Molekul Alami Diidentifikasi sebagai Senjata Baru yang Potensial Melawan Glaukoma
Prof Dr Muhammad Bela'o Tokoh Muslim Internasional asal Inggris Kunjungi Masjid Agung Jawa Tengah untuk Perkuat Kerjasama Dakwah dan Pendidikan
Menghadirkan Kolaborasi GBU Plast dengan Botol Ramah Lingkungan

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 04:34 WIB

Hadir pada Agustus 2025, Glow & Scent Body Lotion Menawarkan 15X Active Brightening Complex

Minggu, 26 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Skandal Gereja Italia, 4.400 Orang Jadi Korban Penganiayaan Pendeta

Minggu, 26 Oktober 2025 - 03:02 WIB

“Sesuatu Membunuh Anak-Anak” Mendapatkan Adaptasi Film & TV

Minggu, 26 Oktober 2025 - 02:00 WIB

Betapa Kemewahan Belajar Menjadi Omni Bukan Untuk Semua Orang

Minggu, 26 Oktober 2025 - 01:29 WIB

Ilmuwan Menemukan Molekul yang Menghubungkan Penuaan di Seluruh Tubuh

Minggu, 26 Oktober 2025 - 00:27 WIB

Prof Dr Muhammad Bela'o Tokoh Muslim Internasional asal Inggris Kunjungi Masjid Agung Jawa Tengah untuk Perkuat Kerjasama Dakwah dan Pendidikan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:56 WIB

Menghadirkan Kolaborasi GBU Plast dengan Botol Ramah Lingkungan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:25 WIB

Hanya nasi dan sambal, saat anak merengek minta ayam

Berita Terbaru

Headline

“Sesuatu Membunuh Anak-Anak” Mendapatkan Adaptasi Film & TV

Minggu, 26 Okt 2025 - 03:02 WIB

Headline

Betapa Kemewahan Belajar Menjadi Omni Bukan Untuk Semua Orang

Minggu, 26 Okt 2025 - 02:00 WIB