NewsRoom.id -Adanya dua pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memiliki latar belakang di institusi militer (TNI) dan penegak hukum (Polri), membuat Pilkada Jawa Tengah memiliki daya tarik tersendiri.
Mereka adalah mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang didukung PDIP dan mantan Kapolda Jawa Tengah, Komisaris Jenderal Ahmad Luthfi yang mendapat restu Golkar dan Gerindra.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kedua jenderal purnawirawan itu dipastikan akan berlaga pada pesta demokrasi lima tahunan yang digelar serentak pada November mendatang.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Dr Teguh Yuwono mengatakan, kedua calon gubernur justru memperlihatkan Jawa Tengah sebagai daerah konflik.
Meskipun mungkin mengejutkan, ternyata publik memiliki tokoh favorit di antara para jenderal.
“Mereka bukan tokoh baru di masyarakat. Kalau dilihat sepintas, Jawa Tengah itu seperti daerah konflik. Calon pemimpinnya pasti dari kalangan militer atau perwira tinggi. Wah, selera masyarakat luar biasa, mereka suka tokoh yang tegas, berwibawa, dan kariernya cemerlang,” kata Teguh, dikutip RMOLJateng, Selasa (27/8).
Memberikan sedikit prediksi, Dekan FISIP Undip menyampaikan bahwa persaingan nantinya akan sangat ketat dan masyarakat akan memiliki pilihan sendiri dalam menentukan pemimpinnya.
Namun, semuanya dapat berubah tergantung pada kampanye para kandidat untuk memperkenalkan program kerja dan menarik perhatian publik.
“Ya lihat saja nanti tahapan proses KPU. Nanti lebih seru lagi, kedua jenderal itu akan berkampanye langsung untuk merebut hati rakyat. Namun, kita belum tahu pasti siapa yang akan menang karena masyarakat punya pandangan politik yang berbeda-beda. Tahapan pemilihan kepala daerah juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan mewujudkan pemimpin pilihannya,” kata Teguh.
NewsRoom.id