NewsRoom.id -Partai Golkar hendaknya lebih independen dalam menentukan arah nasib partai, tidak ikut-ikutan hingga dirampok di tengah jalan, dengan tidak memilih ketua umum yang menduduki jabatan di pemerintahan.
Menurut Direktur Pusat Penelitian Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, jika tidak ingin bernasib seperti Airlangga Hartarto, sebaiknya Ketua Umum Golkar itu tak perlu berada dalam struktur kementerian.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Beliau bisa lebih fleksibel dan berwibawa dalam menentukan arah partai,” kata Saiful kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (20/8).
Oleh karena itu, kata Saiful, pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) tahun ini mesti menjadi momentum untuk menjadikan Golkar lebih mandiri dalam menentukan arah pengembangan nasib partai.
“Bukan seperti terus mengikuti dan tidak bisa menentukan arah perkembangan partai, tetapi malah diancam di tengah jalan sebelum masa baktinya di parpol berakhir,” pungkas Saiful.
NewsRoom.id









