NewsRoom.id -Pasca Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dukungan terhadap bakal calon Wali Kota Semarang Dico Ganinduto yang selama ini diberikan partai beringin disebut-sebut terancam ambruk.
Hal ini terkait dengan kedekatan Dico dan Airlangga sebagai paman dan keponakan yang kurang begitu diterima di lingkungan internal Partai Golkar, khususnya di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Semarang.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sumber internal menyebutkan, Partai Golkar Kota Semarang sudah menyiapkan calon sendiri untuk pemilihan wali kota (Pilwalkot), namun yang diambil Dico.
Hal itulah yang memunculkan spekulasi bahwa dukungan terhadap Dico di pemilihan wali kota Semarang bakal meredup seiring dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Namun, kabar tersebut dibantah oleh Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Panggah Susanto yang menegaskan DPD I Golkar Jawa Tengah tetap mendukung Dico untuk maju di pemilihan wali kota Semarang.
Menurut Panggah, rekomendasi untuk Dico masih sejalan dengan proses pembentukan koalisi dengan partai lain.
“Proses pencalonan Dico M. Ganinduto sebagai Calon Wali Kota Semarang dari Partai Golkar saat ini masih dalam tahap finalisasi,” kata Panggah seperti dikutip RMOLJateng, Selasa (13/8).
Partai Golkar optimistis seluruh proses bisa tuntas sebelum batas akhir pendaftaran pada 27 Agustus mendatang.
“Kami yakin tidak akan ada dampak negatif yang signifikan terhadap proses ini. Semua akan berjalan sesuai rencana. Partai Golkar sudah terbiasa menghadapi dinamika politik seperti ini. Usulan calon dan pembentukan koalisi sudah melalui kajian yang matang, jadi tidak akan banyak perubahan,” jelas Panggah.
Terkait dengan pengunduran diri Ketua Umum Partai Golkar yang sempat memunculkan spekulasi adanya keresahan di tubuh Golkar Jateng, Panggah menegaskan hal itu tidak akan berdampak pada dukungan terhadap Dico.
“Tidak ada gejolak di Golkar Jateng. Dico M Ganinduto akan tetap mendapat dukungan penuh dari partai, meski memiliki hubungan kekeluargaan dengan Ketua Umum. Semua keputusan diambil berdasarkan pertimbangan matang dan kepentingan partai, bukan pribadi,” pungkas Panggah.
NewsRoom.id









