NewsRoom.id – Petinju Aljazair Imane Khelif berhasil mengalahkan petinju Hungaria Luca Anna Hamori dengan keputusan mutlak pada babak perempat final kelas welter 66 kg, Sabtu (3/8/2024). Ia pun memastikan minimal medali perunggu yang menjadi medali tinju pertama Aljazair sejak 2000.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Imane Khelif baru-baru ini menjadi sorotan dunia setelah mendapat tuduhan dari sejumlah kalangan bahwa dirinya bukan seorang wanita. Usai pertarungannya melawan Luca Hamori, Khelif mengomentari tuduhan tersebut, khususnya mengkritik sikap Asosiasi Tinju Internasional (IBA) terhadapnya.
“Saya telah bertinju selama bertahun-tahun di Asosiasi Tinju Internasional yang memperlakukan saya dengan tidak adil. Namun, Allah bersama saya. Allahu Akbar,” kata Imane Khelif sambil menangis.
Pada tahun 2023, Khelif dan petinju Taiwan Lin Yu-ting terbukti melanggar peraturan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) yang melarang atlet dengan kromosom XY untuk bertanding di nomor wanita. Kedua petinju tersebut didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023 di New Delhi.
BA tidak menjelaskan pada saat itu mengapa pasangan tersebut gagal dalam tes, dan belum terbukti bahwa mereka memiliki kondisi genetik yang menyebabkan perbedaan perkembangan seksual, atau DSD.
Namun, pada Olimpiade Paris 2024, Khelif dibela oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach yang mengatakan pada hari Sabtu tidak pernah ada keraguan bahwa Khelif dan Lin adalah wanita yang memiliki hak untuk berkompetisi di Olimpiade Paris.
NewsRoom.id









