Menteri Dalam Negeri Australia yang baru diangkat Tony Burke mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa Canberra sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan warga Palestina dengan visa pengunjung sementara untuk tinggal di negara tersebut lebih lama.bahasa Turki berita demikian laporan lembaga tersebut.
Burke mengatakan Berita Langit bahwa penerbitan visa kunjungan adalah hal yang tepat ketika perang meletus di Gaza pada tanggal 7 Oktober, “namun visa tersebut kini telah kedaluwarsa.”
Ia mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan “langkah selanjutnya” bagi mereka yang terkena dampak, tetapi belum membuat keputusan akhir, jadi ia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Tentu saja tidak ada negara di dunia yang akan mengirim orang kembali ke Gaza saat ini, tidak ada negara di dunia yang akan melakukan itu; jadi kita harus mencari tahu apa yang terjadi ketika visa yang dimiliki orang-orang itu habis masa berlakunya,” katanya.
Burke tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menawarkan visa “Safe Haven” atau bentuk perlindungan permanen lainnya.
Visa sementara berlaku selama tiga hingga 12 bulan dan tidak memperbolehkan penerimanya bekerja, bersekolah atau menerima perawatan medis.
Visa Safe Haven memungkinkan Anda tinggal selama lima tahun di Australia, sedangkan Visa Perlindungan Permanen memungkinkan Anda tinggal tanpa batas. Kedua visa tersebut juga memungkinkan pemegangnya untuk mengakses layanan pemerintah tertentu seperti Medicare.
“Mereka telah mengalami kehilangan besar keluarga dan teman-teman akibat pembunuhan yang terjadi di sana, dan mereka juga berada dalam situasi di mana bagi banyak dari mereka rumah-rumah yang dulu mereka tinggali kini hanya tinggal puing-puing,” imbuh Burke.
Menurut juru bicara oposisi Andrew Hastie, gagasan tersebut “terlihat terburu-buru” dan oposisi “ingin melihat sedetail mungkin.”
BACA: Australia mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon
“Kami tidak ingin melihat visa dikeluarkan terburu-buru karena alasan politik,” kata Hastie. Berita Langit.
Hingga 30 Juni, Australia telah memberikan 2.823 visa sementara kepada warga Palestina, termasuk 2.499 visa pengunjung, sejak 7 Oktober. Hingga 31 Maret, Australia telah memberikan 3.309 visa pengunjung kepada orang-orang yang mengaku kewarganegaraan Israel.
Hingga 31 Mei, sekitar 1.120 warga Palestina telah tiba di Australia.
Pada bulan Maret, Canberra mengakui telah membatalkan visa bagi warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan Israel.
Pada bulan Juni, pemerintah Australia menolak visa untuk ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub.
Pemerintah Albania telah menghadapi kritik keras atas pendiriannya terhadap Palestina, dengan seruan agar Canberra mengakhiri pasokan senjata ke Israel.
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id









