Setelah lebih dari dua tahun kontroversi yang dipicu oleh insiden tamparan Oscar yang terkenal pada tahun 2022, bintang Amerika Will Smith tampaknya telah mengatasi krisis tersebut. Malam itu, Smith menampar komedian Chris Rock di panggung Oscar setelah komedian itu mengolok-olok istrinya, Jada Pinkett Smith, sementara Smith memenangkan Oscar pertamanya dalam sejarah untuk perannya dalam film “King Richard.”
Insiden tersebut menimbulkan kegemparan yang meluas, menjadi berita utama di surat kabar dan situs web seni, serta menjadi topik utama di media sosial selama beberapa bulan. Setelah insiden tersebut, Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa Smith akan dilarang menghadiri acara Academy, termasuk Oscar, selama 10 tahun, karena perilakunya yang tidak pantas.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Seiring berlanjutnya dampak negatif dari insiden tersebut terhadap kariernya, beberapa orang yakin bahwa karier Smith mungkin terancam, dan bahwa ia akan tetap menjadi orang buangan di Hollywood. Namun Smith, yang memiliki banyak pengalaman, menyadari perlunya rencana pemasaran yang solid untuk memulihkan citranya. Untuk mencapai hal ini, ia bekerja sama dengan tim di perusahaan pemasaran dan produksi media “Westbrook”, yang ia dirikan bersama istrinya 5 tahun lalu.
Kini, dua tahun setelah insiden itu, Smith tampaknya telah kembali bersinar. Film barunya, “Bad Boys 4: Ride or Die,” yang dirilis pada akhir Mei 2024, meraup banyak keuntungan dan menjadi salah satu film terlaris tahun ini. Ia juga mendapat sambutan hangat di acara House Awards di Los Angeles pada awal Juli, di mana ia membawakan lagu terbarunya, “You Can Make It,” di atas panggung, menandai kembalinya ia ke dunia tarik suara setelah vakum selama 5 tahun.
Strategi pemasaran dan komunikasi
Permintaan maaf dan komunikasi: Menyusul insiden tersebut, para profesor di Universitas Boston mempresentasikan sebuah studi tentang “Krisis Humas” yang secara bulat sepakat tentang pentingnya permintaan maaf dalam membangun kembali reputasi.
Smith dan timnya menanggapi arahan tersebut dengan mengunggah permintaan maaf di Instagram, menjelaskan kesalahannya. Ia kemudian mengeluarkan permintaan maaf yang lebih komprehensif melalui video, menjelaskan upayanya untuk menghubungi Chris Rock dan mengakui dukungannya yang berkelanjutan jika Rock bersedia menghubunginya. Pendekatan tersebut dipuji oleh para pemasar, yang melihat Instagram sebagai platform yang efektif untuk keterlibatan yang transparan dengan audiens.
Interaksi melalui jejaring sosial: Smith menggunakan media sosial, terutama saluran YouTube-nya, untuk mengunggah sekilas kehidupan sehari-harinya dan untuk meningkatkan hubungannya dengan para penggemarnya. Setelah krisis Oscar, ia meningkatkan distribusi momen-momen spontan dan lucu, yang membantunya lebih dekat dengan para penonton. Di antara momen-momen ini adalah pertemuannya dengan seorang pemuda Mesir di Arab Saudi, yang memberinya gelang Nubian, yang sangat dihargai oleh Smith.
Strategi nostalgia dan fokus pada kesuksesan
Kenangan: Smith mengandalkan kekuatan nostalgia untuk kembali melibatkan penontonnya, dengan mempersembahkan bagian keempat dari seri “Naughty Boys”. Film ini berisi adegan yang secara tidak langsung merujuk pada insiden Oscar, yang oleh para kritikus ditafsirkan sebagai ekspresi Smith dalam mengatasi krisis.
Kembali ke dunia musik: Smith memutuskan untuk kembali ke dunia tarik suara, di mana ia merilis 3 lagu baru, termasuk “You Can Do It” dan “Light Them Up,” selain “A Work of Art,” yang ia kolaborasikan dengan rapper Amerika Ross. Langkah ini membantu meningkatkan citranya dan membawa kembali kenangan bagi para penggemarnya.
Sukses panen dan aspirasi masa depan
Berkat strategi ini, Smith telah kembali ke jantung industri film, di mana ia baru-baru ini menandatangani kontrak untuk membintangi film fiksi ilmiah Sony “Resistant.” Ada juga kemungkinan peninjauan ulang posisinya oleh Academy, dengan desainer suara Paul N. Ottoson yang menyatakan bahwa Smith dapat memperoleh kembali tempatnya di Hollywood melalui perilaku teladan dan penyesalan yang tulus, yang dapat membuka jalan bagi pencabutan larangan tersebut sebelum batas waktu 10 tahun berakhir.
NewsRoom.id









