NewsRoom.id -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap bekerja sama dengan SKK Migas dan PT. Petrosea (Persero) untuk mengatasi tingginya impor dan perbedaan harga LPG dalam negeri.
Bahlil Lahadalia yang baru saja dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pun menyatakan akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Lokasi untuk membangun industri LPG akan segera kita siapkan, karena selama ini kita masih impor LPG. Nah, ini yang akan kita lakukan, kerja sama dengan SKK Migas, dengan PT.Pertamina, dan Kementerian ESDM,” kata Bahlil seusai serah terima jabatan Menteri ESDM Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024 di Jakarta, Senin (20/8).
Perbedaan harga yang signifikan memberikan ruang bagi impor berlebihan, yang harus segera diatasi.
Ia akan mengundang PT.Pertamina dan SKK Migas untuk duduk bersama mencari solusi.
“Jadi, nanti kita duduk bareng, ya, jangan sampai selisih harganya sampai 50 dolar AS, 60 dolar AS, itu artinya memberi ruang terlalu besar bagi impor untuk masuk,” tuturnya.
Ia mengatakan kondisi ini harus segera diatasi agar tidak merugikan pasar dalam negeri. Oleh karena itu, tugas utamanya dalam dua bulan ke depan adalah memastikan harga LPG dalam negeri tidak jauh lebih murah dibanding harga impor.
Bahlil mengatakan arahan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto adalah segera membangun hilirisasi LPG. Dengan hilirisasi, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kemandirian energi nasional.
“Nanti jangan sampai Dirut PT.Pertamina membuat harga elpiji dalam negeri jauh lebih murah dari impor, ini tidak benar, jadi ini tugas saya yang harus saya selesaikan dalam waktu dua bulan ke depan,” kata Bahlil.
NewsRoom.id









