Bercak Darah dan Potongan Rambut di Kompleks DPR RI, Demonstran yang Ditangkap Diduga Alami Penyiksaan

- Redaksi

Sabtu, 24 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Tim Advokasi Demokrasi (TAUD) mengungkap sejumlah temuan terkait pelanggaran hak warga negara untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum saat unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pilkada di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Temuan sementara dikumpulkan berdasarkan pemantauan langsung, dokumentasi, pernyataan korban, dan pengaduan yang diterima oleh para pihak melalui pusat panggilan.

Berdasarkan pantauan langsung, TAUD menemukan bercak darah dan serpihan rambut di salah satu ruangan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, saat unjuk rasa kemarin.

Kepala Bagian Hukum Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Andri Yunus yang memantau langsung ke lapangan kemarin mengatakan, ruangan tersebut letaknya dekat dengan pagar kompleks parlemen.

Ruangan tersebut, kata Andri, luasnya sekitar 6 x 6 meter persegi.

Di ruangan ini juga terdapat ruang sholat.

Katanya, saat masuk ke ruangan, posisi massa pendemo yang sebelumnya diduga ditangkap sudah dibawa ke Polda Metro Jaya.

“Kami kemudian masuk dan menemukan bercak darah di tiga tempat, dekat pintu dua dan di dinding. Dan juga selain bercak darah, kami menemukan cukup banyak rambut di ruangan yang sama,” kata Andri saat konferensi pers di kantor YLBHI Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2024).

Advokat publik LBH Jakarta, Fadhil Alfathan yang tergabung dalam TAUD mengatakan, massa aksi yang ditangkap diduga mengalami penyiksaan.

Mereka, katanya, diduga dipaksa mengaku melalui serangkaian tindakan kekerasan.

Berdasarkan keterangan korban, katanya, proses tersebut diduga terjadi di Pos Pengamanan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ia menduga tempat itu merupakan posko sementara pendemo sebelum dibawa ke Polda Metro Jaya.

“Jadi, para pendemo dari luar itu dibawa ke Pamdal (Ruang) dan kemudian dilakukan serangkaian pemeriksaan di sana,” ujarnya.

“Nah, ketika mereka dibawa atau diserahkan ke Polda Metro Jaya, kondisi mereka seperti yang sudah disampaikan tadi, berlumuran darah di sekujur tubuh dan kemudian ada satu orang teman kita dari 39 orang yang diangkut atau dibawa ke Polda Metro Jaya. Rata-rata mereka mendapat kekerasan fisik atau minimal kekerasan psikis atau verbal,” lanjutnya.

Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI Arif Maulana mengatakan hingga pukul 11.00 WIB hari ini, pihaknya telah menerima 51 aduan terkait aksi unjuk rasa penolakan revisi UU Pilkada.

Mereka yang mengadu, katanya, berasal dari orang tua, keluarga atau sahabat yang tengah mencari keluarganya, maupun dari saudara-saudara yang sebelumnya sudah melaporkan diri ikut serta dalam aksi tersebut.

Ia mengaku hanya bisa mendampingi 39 orang pendemo yang ditahan di Polda Metro Jaya.

Namun, lanjutnya, setelah sempat berdebat 4 sampai 5 kali dengan pihak kepolisian sejak tadi malam.

Akhirnya, mereka baru bisa mengakses 39 orang tersebut pagi ini sekitar pukul 05.00 WIB.

“Kami menemukan dan berhasil mendampingi langsung 39 orang yang ditangkap dan diperiksa,” ujarnya.

“Informasi yang kami peroleh dari jaringan dan diverifikasi oleh lembaga negara KPAI. Ada 105 orang dengan rincian 27 orang dewasa dan 78 anak-anak yang sedang diproses di Polres Jakarta Barat. Dan ada juga pengaduan 3 orang yang masih anak-anak di Polsek Tanjung Duren,” katanya.

Polda Metro Jaya mengaku telah menangkap 301 orang yang berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Kamis (22/8/2024).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi juga mengungkapkan, ratusan orang yang ditangkap tersebut ditangani oleh Polda, Polres, dan Polsek.

“Dari proses pengamanan tersebut, sebanyak 301 orang telah diamankan oleh jajaran Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, Polres Jakarta Timur, dan beberapa Polsek serta Polres Jakarta Barat,” kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (23/8/2024).

Ia pun merinci, 50 orang diamankan di Polda Metro Jaya, 143 orang di Polres Metro Jakarta Timur, 3 orang di Polres Metro Jakarta Pusat, dan 105 orang di Polres Metro Jakarta Barat.

Ade Ary juga menjelaskan, ratusan orang diamankan pihaknya atas dugaan mengganggu ketertiban umum dan menyerang petugas.

Selain itu, katanya, beberapa dari mereka yang ditangkap masih di bawah umur.

“Mereka yang ditangkap ada yang diduga melakukan perbuatan mengganggu ketertiban umum, diduga melakukan vandalisme, diduga mengabaikan peringatan petugas di lapangan, dan ada pula yang diduga melakukan kekerasan terhadap petugas,” ujarnya.

Ade Ary juga mengatakan, Kepolisian telah membuka pintu bagi masyarakat yang merasa dirugikan dalam aksi kemarin.

Ia menegaskan, internal kepolisian, baik Propam maupun Itwasda, akan mengusut laporan dugaan pelanggaran disiplin, kode etik, maupun di luar Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Silakan laporkan jika ada yang melihat, akan ditangani juga,” ujarnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Remaja Mengalahkan Leukemia Mematikan Dengan Terapi Sel yang Diedit Gen yang Menyelamatkan Jiwa
Pembukaan Kembali Sekolah Akibat COVID Dengan Cepat Mengurangi Kecemasan, Depresi, dan ADHD pada Anak-anak
Viral Pencabulan Santri di Ponpes Bangkalan, Diduga 30 Orang Jadi Korban Nafsu Guru Ponpes
Cuaca yang Lebih Panas Mengganggu Tonggak Pembelajaran Awal
Planet Raksasa 18 Kali Massa Jupiter Ditemukan di Sistem Bintang Jauh
Viral Tabungan Pasutri Haji untuk Korban Banjir Ditemukan Utuh di Tengah Lumpur
Ilmuwan Memecahkan Misteri Kanker Pankreas: Pendorong Utama Penyebaran Mematikan yang Luar Biasa Teridentifikasi
Tes Urin Sederhana Dapat Merevolusi Diagnosis dan Pengobatan Kanker Kandung Kemih

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 05:03 WIB

Remaja Mengalahkan Leukemia Mematikan Dengan Terapi Sel yang Diedit Gen yang Menyelamatkan Jiwa

Selasa, 9 Desember 2025 - 04:32 WIB

Pembukaan Kembali Sekolah Akibat COVID Dengan Cepat Mengurangi Kecemasan, Depresi, dan ADHD pada Anak-anak

Selasa, 9 Desember 2025 - 03:30 WIB

Viral Pencabulan Santri di Ponpes Bangkalan, Diduga 30 Orang Jadi Korban Nafsu Guru Ponpes

Selasa, 9 Desember 2025 - 01:25 WIB

Cuaca yang Lebih Panas Mengganggu Tonggak Pembelajaran Awal

Selasa, 9 Desember 2025 - 00:54 WIB

Planet Raksasa 18 Kali Massa Jupiter Ditemukan di Sistem Bintang Jauh

Senin, 8 Desember 2025 - 21:17 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Kanker Pankreas: Pendorong Utama Penyebaran Mematikan yang Luar Biasa Teridentifikasi

Senin, 8 Desember 2025 - 20:46 WIB

Tes Urin Sederhana Dapat Merevolusi Diagnosis dan Pengobatan Kanker Kandung Kemih

Senin, 8 Desember 2025 - 20:15 WIB

Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Menerjang Permukiman Flores Timur

Berita Terbaru

Headline

Cuaca yang Lebih Panas Mengganggu Tonggak Pembelajaran Awal

Selasa, 9 Des 2025 - 01:25 WIB