NewsRoom.id – Pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata yang menyebut puluhan pegawai lembaga antirasuah itu terjerat kasus judi online dinilai janggal.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Bagaimana tidak, perjudian online di Indonesia sudah begitu marak dan tidak boleh ditoleransi lagi, sekecil apapun.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati kepada RMOL, Sabtu (3/8).
“Perjudian online di Indonesia sudah masuk kategori darurat, seharusnya Pimpinan KPK memberi contoh kepada pegawainya untuk memberantas perjudian online, tidak masuk akal jika dikatakan perjudian online hanya sekedar hobi,” sesal Neni.
Atas dasar itu, Neni meminta pimpinan KPK memperbaiki komunikasi publiknya agar tidak menambah preseden buruk lembaga antirasuah tersebut.
“Komunikasi publik pimpinan KPK memang sangat buruk dan kurang peka terhadap situasi dan kondisi yang terjadi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata meminta agar praktik perjudian daring yang dilakukan puluhan pegawai KPK tidak dibesar-besarkan. Sebab, nilai transaksi perjudian daring yang dilakukan pegawai lembaga antirasuah itu terbilang kecil.
Alex bahkan menyebut praktik perjudian daring yang dilakukan 60 pegawai KPK itu hanya dilakukan untuk iseng-iseng saja.
“Sama seperti sebelumnya, sebagian besar karyawan hanya mengisi waktu luang. Nilainya kebanyakan puluhan ribu hingga ratusan ribu. Ada juga yang beberapa juta,” kata Alex, Jumat (2/8).
NewsRoom.id









