NewsRoom.id – Drama kasus Vina Cirebon seakan sudah kiamat alias game over setelah isi percakapan di gadget atau ponsel milik Vina berhasil diekstrak, dan hasil ekstraksi yang kini telah beredar luas di masyarakat itu dibenarkan oleh pakar telematika Roy Suryo.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Katanya, ekstraksi tidak lagi memerlukan ponsel yang ada karena semua data percakapan kita sudah terekam dalam data operator.
“Yang dimaksud data percakapan itu tidak termasuk suara, kalau tidak ada suara, kecuali memang sudah diminta jauh hari sebelumnya dan rekaman suara itu ada,” kata Roy Suryo seperti dikutip YouTube Cumi cumi.com, Selasa 13/8/2024.
Roy Suryo lebih lanjut mengatakan, rekaman suara tersebut bisa saja diminta, misalnya pada kasus Komisi Pemberantasan Korupsi, namun tidak demikian pada kasus Vina Cirebon.
“Tapi semua percakapan lewat SMS yang menggunakan operator dan telepon ada notifikasi siapa saja yang ditelepon Vina dan itu semua terekam di data operator,” terangnya.
“Nah, operator menyimpannya dalam bentuk CDR (call data record information) yang dibuka dengan cepat, kalau dalam kurun waktu tertentu mungkin 4-6 bulan itu masih ada dan kalau melebihi itu, operator tidak punya cukup server untuk menyimpannya, biasanya dalam bentuk copy atau backup,” lanjut Roy Suryo.
Pencabutan tersebut, kata Roy Suryo, tentu saja melalui berbagai proses dan dapat diminta oleh pihak berwenang untuk kasus tertentu, dan kasus Vina Cirebon ini layak untuk dilakukan.
“Karena kasus Vina ini merupakan kasus yang menggemparkan negara dan sebetulnya tidak perlu seperti itu,” kata Roy Suryo.
Lebih lanjut Roy Suryo mengatakan, bukti digital seperti hasil ekstraksi data ponsel bisa lebih akurat dibandingkan dengan keterangan pelaku maupun saksi lain dalam kasus Vina Cirebon.
“Karena kesaksian dapat direkayasa, sedangkan bukti digital tidak, artinya sangat sulit untuk dimanipulasi,” pungkasnya.
NewsRoom.id