NewsRoom.id – Pengamat politik Refly Harun mengemukakan dua keuntungan bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika tak mengusung Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut Refly Harun, PKS berpeluang mendapat kursi menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto, sekaligus posisi wakil gubernur DKI Jakarta jika membatalkan pencalonan Anies Baswedan.
Baca Juga: Dendam? Sebelum PKS Hengkang, Anies Baswedan Tolak Tawaran Jadi Kader
“PKS menghadapi kendala yang subtil, yakni lebih menguntungkan kalau tidak mencalonkan Anies, yang jelas di mata kita, apa keuntungannya, yang satu bisa dapat kursi menterinya Prabowo, yang kedua kemungkinan besar dapat kursi wakil gubernur,” ungkapnya.
Meski kini, kata Refly, pertikaian Anies dengan PKS di ruang publik telah melemahkan daya tawar partai oranye itu. “Karena PKS tidak akan kembali ke Anies jika pertikaian memanas, itu masalahnya,” imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (13/8).
Sementara itu, sebelumnya Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan dukungan partainya terhadap Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilgub DKI Jakarta 2024 sudah habis sehingga partainya kini membuka opsi kedua untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
“Sekarang kami sedang jajaki komunikasi di opsi kedua, jajaki opsi kedua ini lebih dalam lagi dengan pimpinan KIM,” kata Kholid saat jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Agustus 2024, seperti dikutip Tempo.
Ia mengatakan dukungan PKS kepada Anies-Sohinul hanya berlaku pada periode 25 Juni-4 Agustus 2024, namun belum ada rekomendasi dari partai lain untuk mendukung pasangan tersebut pada periode tersebut.
“Calon yang kami dukung belum bisa berlayar sampai saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS sedang membahas dan mengkaji opsi alternatif apabila opsi pertama ini tidak berhasil,” kata Kholid.
Meski demikian, PKS mengutamakan komunikasi dengan kader akar rumput yang tetap menginginkan Anies maju, namun DPP PKS telah mengambil langkah alternatif dengan membuka peluang bersama KIM Plus. “Pimpinan kami tengah berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk Koalisi Indonesia Maju,” kata Kholid.
NewsRoom.id









