NewsRoom.id – Ketua DPP PDIP Pemenangan Pilpres Deddy Yevri Hanteru Sitorus menduga permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh masyarakat tidak tulus.
Menurut Deddy, Jokowi biasanya selalu mengucapkan hal-hal yang bertentangan dengan perasaan, pikiran, dan tindakannya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Jadi saya tidak tahu apakah dia kali ini tulus atau tidak. Mungkin dia pura-pura cari simpati, bukan minta maaf dengan tulus,” kata Deddy saat dihubungi, Jumat (2/8/2024).
Deddy menegaskan, jika serius ingin meminta maaf, Jokowi harus mencabut semua regulasi yang memberatkan masyarakat.
“Gunakan waktu yang tersisa untuk memperbaiki kerusakan di semua lembaga yang terkait dengan demokrasi, penegakan hukum, hak asasi manusia, lingkungan hidup, serta keadilan dan kesejahteraan yang setara. Jangan hanya bicara omong kosong,” katanya.
Ia meminta Jokowi membatalkan usulan perubahan nomenklatur Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Tertinggi (DPA).
“Jika hal-hal itu dilakukan, maka kita akan belajar untuk percaya bahwa dia serius untuk meminta maaf kepada rakyat. Jujur saja, 5 tahun pemerintahan Jokowi telah memberikan dampak yang merusak hukum dan demokrasi yang melebihi 32 tahun Orde Baru,” imbuh Deddy.
Permintaan maaf Jokowi disampaikan saat menghadiri acara zikir dan doa bersama menyambut HUT ke-79 Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8/2024).
Jokowi hadir bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Dalam pidatonya, Jokowi meminta maaf atas segala kesalahannya selama menjabat sebagai presiden.
“Pada kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah saya dan Guru Besar KH Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekhilafan selama ini, terutama dalam mengemban amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, sebagai manusia, dirinya tidak mungkin menyenangkan semua orang. Ia hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna.
“Kami juga tidak mungkin bisa memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan hanya milik Allah SWT,” ungkapnya.
NewsRoom.id