NewsRoom.id – Di tengah ketegangan regional, Hamas melancarkan serangan roket ke ibu kota Tel Aviv, Israel pada Selasa (13/8).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan pihaknya menargetkan Tel Aviv dengan dua roket M90.
Kelompok militer menekankan bahwa serangan itu merupakan pembalasan atas pembantaian yang dilakukan Israel selama 10 bulan terakhir.
“Brigade Al-Qassam membombardir kota Tel Aviv dan daerah sekitarnya dengan dua rudal M90 sebagai tanggapan atas pembantaian warga sipil oleh Zionis dan pemindahan paksa yang disengaja terhadap rakyat kami,” kata pernyataan itu, seperti dilansir Al-Jazeera. Reuters.
Segera setelah Hamas mengumumkan serangan baru, militer Israel kemudian mengklaim bahwa salah satu roket jatuh ke laut di lepas pantai Tel Aviv.
“Beberapa saat yang lalu, sebuah proyektil yang diidentifikasi berasal dari Jalur Gaza mendarat di wilayah maritim Israel tengah,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Penduduk setempat melaporkan mendengar ledakan keras di kota, tetapi tidak ada kerusakan bangunan yang dilaporkan.
Serangan itu terjadi saat Israel berada dalam kewaspadaan tinggi terhadap potensi serangan oleh Iran dan proksinya menyusul terbunuhnya tokoh senior Hamas dan Hizbullah.
Beberapa jam sebelum serangan roket Hamas, Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza dan menewaskan 19 warga sipil di sana.
Satu serangan menewaskan enam orang di Deir Al-Balah, termasuk seorang ibu dan bayi kembarnya yang berusia empat hari, sementara tujuh warga Palestina lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di kamp Al-Bureij di dekatnya.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin (12/8) bahwa perundingan gencatan senjata untuk Gaza, yang dijadwalkan pada Kamis mendatang (15/8), diharapkan akan berjalan sesuai rencana, dan bahwa kesepakatan masih mungkin terjadi antara kedua belah pihak.
Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke pertemuan itu, sementara Hamas menuntut agar proposal gencatan senjata sejalan dengan yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei.
NewsRoom.id









