Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan pada hari Kamis bahwa pernyataan yang diharapkan mengenai tanggal berakhirnya misi koalisi pimpinan AS di negara itu telah ditunda. Kementerian tersebut mengaitkan penundaan tersebut dengan “perkembangan terkini” yang tidak disebutkan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Reuters laporan.
Pengumuman ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri kehadiran militer koalisi di Irak, sebuah misi yang dimulai pada tahun 2014 untuk memerangi kebangkitan Daesh, kata laporan itu. Komisi Militer Tinggi AS-Irak, yang mencakup pejabat dari kedua negara, telah membahas penarikan penasihat koalisi dari lokasi militer Irak.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, isu-isu utama yang masih dalam tahap negosiasi adalah waktu pengumuman resmi, serta pertimbangan logistik dan rincian lainnya yang belum ditetapkan. Meskipun terjadi penundaan, pernyataan Kementerian mengindikasikan bahwa isu-isu yang tersisa ini merupakan langkah terakhir sebelum kesepakatan dapat dicapai.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Misi koalisi pimpinan AS telah menjadi pertentangan di Irak, dengan berbagai seruan dari berbagai faksi di negara itu agar kehadiran militer asing benar-benar diakhiri. Penundaan pengumuman tersebut menunjukkan bahwa, meskipun ada kemajuan, misi koalisi mungkin masih menghadapi rintangan sebelum tanggal akhir resmi dapat ditetapkan.
Pembaruan lebih lanjut diharapkan seiring perkembangan situasi.
MEMBACA: Aktivis bersiap menentang blokade laut Israel di Gaza
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id