NewsRoom.id – Iran mengisyaratkan serangan terhadap Israel dapat berlangsung antara tiga hingga empat hari. Teheran telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penerbangan sipil untuk menghindari wilayah udara Iran hingga 14 Agustus 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Operasi udara Iran terhadap Israel dapat berlangsung tiga hingga empat hari,” kata Ahmad Bakhshayesh Ardestani, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, seperti dikutip Iran International pada Sabtu malam.
“Iran tentu siap menghadapi konsekuensi serangan itu dan akan siap menghadapi perkembangan lebih lanjut,” katanya lagi, seperti dilansir Jerusalem Post, Minggu (11/8/2024).
Iran juga telah mengeluarkan NOTAM (Pemberitahuan kepada Penerbang) yang melarang penerbangan di wilayah udaranya hingga 14 Agustus. Namun, alasannya adalah untuk latihan tembak langsung, bukan khusus untuk serangan terhadap Israel.
NOTAM dari Iran diungkapkan oleh layanan NOTAM Internet Pertahanan Amerika Serikat pada Sabtu malam.
Perintah larangan terbang mencakup wilayah OID29 Teheran.
Latihan penembakan, menurut NOTAM, akan berlangsung dari 11 Agustus hingga 14 Agustus 2024, antara pukul 04:30 dan 14:30 UTC setiap hari.
Menurut peringatan tersebut, latihan penembakan akan dilakukan dari permukaan tanah hingga 10.000 kaki di atas permukaan laut (AMSL).
Semua pilot disarankan untuk menghindari area tersebut selama latihan menembak.
NOTAM sebelumnya dikeluarkan oleh Iran pada tanggal 5 Agustus yang memperingatkan pesawat tentang bahaya dalam perjalanan menuju bagian tengah, barat, dan barat laut negara tersebut.
Pada tanggal 7 Agustus, Mesir menginstruksikan semua maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara Iran selama tiga jam di pagi hari antara pukul 01:00 dan 04:00 GMT, tanpa memberikan rincian lebih lanjut untuk NOTAM.
Seorang pejabat Mesir, yang dikutip oleh TV berita Al Qahera yang berafiliasi dengan pemerintah, mengatakan bahwa otoritas Iran meminta mereka untuk menghindari terbang di wilayah udara Iran karena “latihan militer.”
“Berdasarkan laporan dari otoritas Iran kepada semua perusahaan penerbangan sipil, penerbangan di wilayah udara Iran harus dihindari,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Sementara itu, wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Ali Fadavi mengatakan Iran akan melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk “menghukum keras” Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
“Perintah Pemimpin Tertinggi mengenai hukuman berat bagi Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin,” kata Fadavi, seperti dikutip Reuters.
Ketika ditanya wartawan untuk menanggapi pernyataan Iran, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat siap membela Israel dengan banyak sumber dayanya di kawasan itu.
“Ketika kami mendengar retorika seperti itu, kami harus menanggapinya dengan serius, dan itulah yang kami lakukan,” katanya.
NewsRoom.id









