NewsRoom.id -Untuk pertama kalinya, pemerintah Israel secara terbuka mengungkapkan rencananya untuk menyediakan dana guna membantu penyerbuan kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Mengutip media Israel KAN pada Rabu (28/8), Menteri Warisan, Amichai Eliyahu, yang dikenal dengan sikap anti-Palestina, telah mengalokasikan dana sebesar 545 ribu dolar AS (Rp 8,4 miliar) untuk membiayai penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh pemukim ilegal Israel.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Tak lama setelah mengumumkan proyek tersebut, Kementerian Warisan Palestina menghubungi Kementerian Kepolisian, yang dipimpin oleh Itamar Ben-Gvir, untuk mendapatkan izin menyerbu Masjid Al-Aqsa,” kata laporan itu.
Waktu penggerebekan itu sendiri belum diungkapkan, tetapi dijadwalkan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.
Menteri Kepolisian Israel Itmir Ben-Gvir pada Senin (26/8) mengungkap rencananya untuk membangun sinagog (tempat ibadah Yahudi) di area Masjid Al Aqsa.
Ben-Gvir menekankan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengetahui kebijakan ini sebelum pembentukan pemerintah koalisi.
Hamas mengutuk rencana Ben-Gvir dengan mengatakan itu adalah eskalasi berbahaya dan selanjutnya menyebutnya sebagai permainan tembak-menembak yang akan menjerumuskan kawasan itu ke dalam perang agama.
Pernyataan Ben-Gvir muncul beberapa minggu setelah ratusan pemukim yang dipimpinnya menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan polisi pendudukan.
Status quo, yang ditetapkan sebelum pendudukan Israel di wilayah timur al-Quds pada tahun 1967, menempatkan tempat suci tersebut di bawah otoritas Wakaf Islam al-Quds, yang berafiliasi dengan Kementerian Wakaf Yordania.
Namun, sejak tahun 2003, otoritas Israel telah mengubah pengaturan ini dengan mengizinkan pemukim memasuki Masjid al-Aqsa tanpa persetujuan Wakaf Islam, yang telah berulang kali menyerukan diakhirinya serangan.
Ben-Gvir telah memasukkan perubahan status quo di Masjid Al-Aqsa dalam rencana aksi resmi kementeriannya.
Rencana tersebut bertujuan untuk mengubah status quo di masjid tersebut dengan mengambil alih Yerusalem dan mengizinkan akses bagi pemukim Israel.
NewsRoom.id