Jurnalis Tempo Dipukuli dan Ditendang Diduga Polisi Saat Meliput Demonstrasi Kawal Putusan MK di DPR

- Redaksi

Jumat, 23 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Personel TNI dan Polri diduga melakukan pemukulan terhadap wartawan Tempo yang tengah meliput aksi unjuk rasa Pengawal Rutus MK di Kompleks Parlemen DPR RI, Kamis, 22 Agustus 2024. Aksi unjuk rasa tersebut berujung ricuh setelah massa berhasil menerobos pagar di sisi kanan dan kiri pintu gerbang utama DPR.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kekerasan terhadap jurnalis Tempo berinisial H bermula saat ia tengah merekam anggota TNI dan Polri yang diduga melakukan penyerangan terhadap pendemo yang tidak sadarkan diri.

Saat itu, H berada di dekat pagar sisi kanan pintu gerbang utama Gedung DPR RI yang dirobohkan massa sekitar pukul 17.00 WIB. Lokasi pagar yang dirobohkan itu berada di dekat jembatan penyeberangan orang di Jalan Gatot Subroto. “Saya rekam para pendemo yang sudah lemas tapi terus dipukul oleh tentara dan polisi,” kata H kepada Tempo.

Tiba-tiba, tiga orang yang diduga polisi menyergap H di sisi kanan, kiri, dan depan. Polisi yang menyergapnya menanyakan dari mana H berasal. H menjawab bahwa ia adalah wartawan Tempo dan menunjukkan surat tugasnya. Namun, polisi memaksa H untuk menghapus video yang direkamnya. H menolak. “Kamera, kamera, dari mana kamu?” tanya polisi.

Dia juga mendengar seseorang, diduga polisi, di belakangnya berkata “bunuh saja dia” kepada pengunjuk rasa yang pingsan itu.

Salah seorang petugas memukul pipi kanan H. Kepala H juga terkena pukulan. Tak berhenti di situ. Seorang tentara juga menendang punggung H saat hendak dibawa ke pos keamanan. “Saat saya dibawa ke pos, ada yang menendang punggung saya,” kata H.

Setibanya di posko, seorang polisi dari kantor Provos menginterogasi H. Polisi Provos menanyakan H dari mana dia berasal. H kembali menegaskan bahwa dia adalah wartawan Tempo. Polisi Provos kemudian meminta H menghapus rekaman penyerangan tersebut sebelum melepaskannya.

Penganiayaan terhadap H juga disaksikan langsung oleh wartawan Kompas berinisial W. W yang meliput kericuhan di balik pagar melihat H tiba-tiba dikepung aparat TNI dan Polri. W menyaksikan langsung detik-detik pemukulan terhadap H. “Saya melihat H ditendang oleh aparat TNI berseragam loreng saat H dibawa ke pos,” kata W kepada Tempo.

W mendengar polisi meminta H menghapus rekaman tersebut. Wartawan Kompas tersebut berusaha menghentikan petugas yang hendak memukul H. Namun, petugas tetap memukul H, bahkan saat ia dibawa ke pos satpam.

H kemudian pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatannya setelah mengalami benturan di kepala. Menurut dokter yang merawatnya, ia mengalami trauma ringan. “Perlu observasi selama dua hari ke depan,” katanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Para Arkeolog Menemukan Tanaman Berusia 2.000 Tahun yang Telah Lama Hilang di Kepulauan Canary
Dia ingin berkarya untuk bangsa ini
Dia ingin berkarya untuk bangsa ini
Mars Bisa Dihuni Lebih Lama Dari Yang Kita Perkirakan, Studi Baru Terungkap
FuZE3 Mencapai Gigapascal Plasma dalam Tonggak Energi Fusion
Belum ada keterlibatan dalam Kasus Korupsi Jalan Sumut
Perangkat Ultrasonik MIT Menggetarkan Air Minum dari Udara Tipis
Dampak DPR Pengesahan RUU KUHAP Menjadi UU Bagi Masyarakat dan Alasan Penolakan Koalisi Masyarakat Sipil

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 01:27 WIB

Para Arkeolog Menemukan Tanaman Berusia 2.000 Tahun yang Telah Lama Hilang di Kepulauan Canary

Rabu, 19 November 2025 - 00:56 WIB

Dia ingin berkarya untuk bangsa ini

Rabu, 19 November 2025 - 00:25 WIB

Dia ingin berkarya untuk bangsa ini

Selasa, 18 November 2025 - 22:21 WIB

Mars Bisa Dihuni Lebih Lama Dari Yang Kita Perkirakan, Studi Baru Terungkap

Selasa, 18 November 2025 - 21:50 WIB

FuZE3 Mencapai Gigapascal Plasma dalam Tonggak Energi Fusion

Selasa, 18 November 2025 - 18:44 WIB

Perangkat Ultrasonik MIT Menggetarkan Air Minum dari Udara Tipis

Selasa, 18 November 2025 - 18:13 WIB

Dampak DPR Pengesahan RUU KUHAP Menjadi UU Bagi Masyarakat dan Alasan Penolakan Koalisi Masyarakat Sipil

Selasa, 18 November 2025 - 17:42 WIB

Viral Patung Leher Sipit Pak Karno di Alun-Alun Indramayu

Berita Terbaru

Headline

Dia ingin berkarya untuk bangsa ini

Rabu, 19 Nov 2025 - 00:56 WIB

Headline

Dia ingin berkarya untuk bangsa ini

Rabu, 19 Nov 2025 - 00:25 WIB

Headline

FuZE3 Mencapai Gigapascal Plasma dalam Tonggak Energi Fusion

Selasa, 18 Nov 2025 - 21:50 WIB