NewsRoom.id – Konflik antara PKB dan PBNU tak kunjung reda, malah makin memanas.
Pasalnya, baru-baru ini Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin memberikan pesan yang cukup tegas dan terukur.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Cak Imin pun tak menampik jika dirinya cukup menaruh respek pada warga PBNU.
Namun, kata Cak Imin, sikap menghargai itu hanya berlaku apabila PBNU juga santun kepada kader PKB.
Selain itu, Cak Imin mengaku enggan mendatangi PBNU jika bersikap sopan. Ia juga mengatakan akan lebih baik jika PKB dan PBNU duduk bersama dan minum kopi bersama dengan niat yang baik.
“Ya lebih baik ngopi saja. Tapi, niatnya harus sopan. Kalau sopan, saya sungkan. Kalau tidak sopan, saya hajar,” kata Cak Imin di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Kemudian, saat ditanya apakah PKB dan PBNU akan rujuk, Cak Imin mengatakan itu bukan urusannya, karena keduanya punya urusan masing-masing. Kewenangan PBNU diatur dalam UU Ormas, sedangkan kewenangan PKB diatur dalam UU Parpol.
“Tidak ada rekonsiliasi, itu bukan urusan kita. Apa urusan PBNU? Itu urusan kita sendiri, urusan kita sendiri. Apa gunanya rekonsiliasi?” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mempertanyakan konflik antara PKB dan PBNU.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/8/2024).
“Tadi sempat disinggung sedikit, beliau tanya, ada apa? Kami jelaskan semuanya, beliau (Presiden Jokowi) bisa mengerti dan menerima dengan baik,” terang Gus Yahyah.
Meski demikian, Gus Yahya mengatakan polemik tersebut sebaiknya menjadi urusan internal PBNU.
“Belum ada usulan (dari Presiden Jokowi),” pungkas Gus Yahya.
NewsRoom.id