NewsRoom.id -Di tengah kekhawatiran akan serangan balasan oleh Iran dan proksinya, Kabinet Keamanan Israel dilaporkan mengadakan pertemuan di bunker bawah tanah Kementerian Pertahanan di Kiryah, Tel Aviv.
Iran berjanji akan membalas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ancaman terhadap Israel menjadi lebih kuat setelah Hizbullah juga mengeluarkan sumpah yang sama untuk membalas kematian Komandan Fuad Shukr yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.
Oleh karena itu, otoritas Israel mengambil sejumlah tindakan pencegahan untuk melindungi pejabat dan wilayah strategis mereka.
Mengutip Channel 12 pada Jumat (9/8), pejabat Israel membantah menggelar pertemuan di bunker tersebut karena takut diserang. Mereka mengaku tengah melakukan latihan untuk menghadapi situasi darurat.
Pengamat militer Alon Ben David mengatakan jelas bahwa mengadakan rapat kabinet di bunker bawah tanah menunjukkan ketakutan mereka akan serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah.
“Pergi ke bunker di Kiryah bukan sekadar latihan, tetapi lebih merupakan ketakutan Israel bahwa Hizbullah mungkin menargetkan para pejabat tersebut,” katanya.
Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat, telah memerintahkan pengerahan kapal perang, pesawat dan pasukan ke pangkalan dan perairan strategisnya di Asia Barat untuk melawan ancaman pembalasan Iran.
NewsRoom.id









