Kolonialisme Adalah Alam, Gunakan Hukum Untuk Menindas!

- Redaksi

Sabtu, 17 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Istana Negara bernuansa kolonial dikritik sejarawan Bonnie Triyana.

Menurut Bonnie, kolonialisme lebih tentang karakter seseorang daripada bangunan fisik.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Jadi kalau ada yang bilang bau kolonialisme itu bukan di bangunan fisiknya, tapi di karakternya, di pikiran, di perilakunya. Itu karakter kolonial yang berbahaya dan bisa dilakukan siapa saja,” kata Bonnie saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku “Merahnya Ajaran Bung Karno” dalam rangka Refleksi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang digelar Ikatan Alumni GMNI Lebak di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten, Jumat (16/8).

Bonnie mencontohkan salah satu karakter kolonial, yaitu menggunakan hukum untuk menindas rakyatnya sendiri. Karakter seperti ini biasanya dimiliki oleh orang-orang yang merasa nyaman menduduki kursi kepemimpinan.

“Apalagi sekarang dia berkuasa. Apa saja ciri-ciri karakter kolonial ini? Di masa kolonial, pemerintah kolonial menggunakan hukum untuk menindas,” kata Bonnie.

Bonnie mengungkap penerapan Exorbitante Rechten pada masa penjajahan Belanda. Bonnie menilai hukum semacam ini sebagai alat penguasa untuk menindas lawan-lawannya.

“Apa itu Exorbitante Rechten? Seorang Gubernur Jenderal dapat menghukum siapa pun yang tidak disukainya, dengan mengusir mereka ke luar Hindia Belanda atau membuang mereka ke tempat terpencil,” kata Bonnie.

Ketua DPP PDIP itu menjelaskan, Exorbitante Rechten merupakan hak Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk menghina siapa pun yang tidak disukainya. Ini perspektif kolonial.

“Nah, itu berarti rekayasa hukum juga merupakan praktik kolonial. Rekayasa hukum juga merupakan apa yang dilakukan gubernur jenderal pada masa kolonial,” kata Bonnie.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Pumas Berkeliaran Saat PHK dan Saingan Pemula Berkumpul di Lapangan
Ilmu Pengetahuan Menakutkan yang Mengubah Dunia dengan Cara yang Mengejutkan
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Alasan Mengapa Labu Menyerap Polusi
Rismon Sianipar Sebut Presiden Prabowo Sudah Tahu Soal Gibran Tak Pernah Lulus SMA
Penemuan Aneh pada Urin Ular Bisa Mengubah Pengobatan
Silakan Antar ke Alamat Ini
Avolta Mengatasi Penjualan Amerika Utara yang Datar Seiring Pertumbuhan Global Mencapai 5%
Desert Berry yang Tidak Diketahui Ini Bisa Menyimpan Rahasia Mengobati Diabetes, Kata Para Ilmuwan

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Pumas Berkeliaran Saat PHK dan Saingan Pemula Berkumpul di Lapangan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Ilmu Pengetahuan Menakutkan yang Mengubah Dunia dengan Cara yang Mengejutkan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:05 WIB

Ilmuwan Akhirnya Menemukan Alasan Mengapa Labu Menyerap Polusi

Jumat, 31 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Rismon Sianipar Sebut Presiden Prabowo Sudah Tahu Soal Gibran Tak Pernah Lulus SMA

Jumat, 31 Oktober 2025 - 14:28 WIB

Penemuan Aneh pada Urin Ular Bisa Mengubah Pengobatan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:22 WIB

Avolta Mengatasi Penjualan Amerika Utara yang Datar Seiring Pertumbuhan Global Mencapai 5%

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:51 WIB

Desert Berry yang Tidak Diketahui Ini Bisa Menyimpan Rahasia Mengobati Diabetes, Kata Para Ilmuwan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:20 WIB

Denyut Otak Tersembunyi Ini Dapat Memprediksi Demensia

Berita Terbaru

Headline

Penemuan Aneh pada Urin Ular Bisa Mengubah Pengobatan

Jumat, 31 Okt 2025 - 14:28 WIB