Mahasiswa Tolak KIM Plus, IHSG-Rupiah Balas Dendam

- Redaksi

Jumat, 23 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Kabar menggembirakan terjadi pada penutupan perdagangan pekan ini di Bursa Efek Indonesia. Pelaku pasar di Jakarta terlihat mampu berbalik arah dengan cepat dan memborong saham-saham unggulan sehingga membuat indeks melesat tajam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat bergerak tajam di tengah lesunya pergerakan bursa saham Asia menanti pernyataan Jerome Powell malam ini.

Pantauan menunjukkan IHSG konsisten bergerak ke zona hijau sepanjang sesi perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024, lalu ditutup dengan lonjakan tajam 0,74 persen di level 7.544,3. Posisi ini hampir menutupi seluruh penurunan menjelang demonstrasi besar kemarin. Secara praktik, pergerakan lonjakan IHSG makin menonjol di tengah tren lesunya pergerakan Indeks di Asia.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Laporan lanjutan menunjukkan, lonjakan IHSG ditopang sejumlah saham unggulan yang tengah merayakan keuntungan. Seluruh saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan terlihat menguat dalam rentang bervariasi. Menghijaunya IHSG kali ini tampaknya lebih dilatarbelakangi optimisme investor terhadap meredanya tensi politik menyusul kesediaan koalisi KIM Plus dan Istana untuk menarik diri dari upaya pembatalan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pilkada, akibat tekanan aksi unjuk rasa besar-besaran.

Optimisme akhirnya tak terbendung dan investor langsung berbalik arah memborong sejumlah saham yang dinilai terkoreksi terlalu dalam. Saham-saham unggulan seperti BBRI, TLKM, INDF, BBNI, ASII, UNTR, ADRO, dan PTBA benar-benar merayakan perolehan labanya di penutupan pekan ini.

Pergerakan tajam IHSG dan aksi ambil untung saham-saham unggulan di Jakarta cukup mencengangkan dibanding kinerja Indeks di bursa saham utama Asia. Pantauan menunjukkan, Indeks di Asia yang mengikuti estimasi sebelumnya, terjebak dalam rentang terbatas. Indeks Nikkei (Jepang) pekan ini ditutup menguat 0,4 persen ke level 38.364,27, sementara Indeks ASX200 (Australia) tergerus tipis 0,04 persen hingga berakhir di level 8.023,9, dan Indeks KOSPI (Korea Selatan) yang terkoreksi moderat 0,22 persen hingga berhenti di level 2.701,69.

Sebagaimana diberitakan dalam ulasan sebelumnya, sikap pelaku pasar di Asia cenderung terseret oleh keraguan dalam menanggapi indeks Wall Street yang memerah pada sesi perdagangan sebelumnya. Keraguan tersebut semakin menguat dengan antisipasi pernyataan Jerome Powell dari The Fed pada simposium ekonomi Jackson Hole malam ini, waktu Indonesia Barat, mengenai prospek penurunan suku bunga pada bulan September.

Selama ini, pelaku pasar telah mengantisipasi kemungkinan pernyataan positif dari Powell dengan mengangkat Indeks. Namun, penantian yang terasa terlalu lama membuat pelaku pasar tampak lelah dan terjerumus dalam aksi jual di Wall Street. Pernyataan Powell malam ini akhirnya akan menjadi pertaruhan menegangkan bagi para pelaku pasar.

Pola pembalikan tajam juga terjadi pada mata uang Rupiah. Sesi perdagangan di pasar uang Asia yang umumnya tenang ditandai oleh lonjakan nilai tukar Rupiah yang sangat tajam. Nilai tukar Rupiah terlihat melonjak lebih dari 1 persen pada sesi perdagangan ini dan mata uang Asia hanya menyisakan Baht Thailand yang berusaha bersaing.

Baht Thailand tercatat menguat cukup dalam hingga 0,66 persen. Sementara itu, Rupiah melesat 0,7 persen, ditransaksikan di kisaran Rp15.485 per Dolar AS. Sementara itu, pantauan pasar uang global menunjukkan pergerakan mata uang utama dunia tersebut tengah berupaya menguat setelah sempat terpuruk pada sesi perdagangan sebelumnya. Namun, upaya penguatan tersebut masih terlihat rawan. Situasi ini tentu membuat mata uang Asia sulit menguat tajam.

Sesi perdagangan penutup minggu ini, akhirnya secara mengejutkan menjadi sesi manis bagi para pelaku pasar di Jakarta. IHSG dan Rupiah terlihat tengah melakukan pergerakan “balas dendam” setelah sempat terpuruk sendirian di sesi perdagangan kemarin. Namun, tantangan berikutnya akan datang di sesi perdagangan awal minggu depan, di mana investor di pasar global akan merespon sentimen pernyataan Powell yang akan disampaikan malam ini.

Khusus untuk Rupiah, pola teknikal terkini menunjukkan tren penguatan yang justru semakin solid akibat pergerakan penguatan tajam yang terjadi hari ini. Tren penguatan yang solid tersebut juga membuka peluang yang sangat besar untuk menggilas Dolar AS hingga ke level psikologis selanjutnya di kisaran Rp15.000.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Lebah Ini Belajar Membaca “Titik” dan “Garis” Seperti Kode Morse
Mengurangi Arsenik dalam Air Minum Mengurangi Kematian hingga 50 Persen
Perwakilan UGM Ditanya Dewan Sidang KIP Soal Ijazah Jokowi: Banyak Jawab 'Tidak Ada'
Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina Dijatuhi Hukuman Mati
Setelah Labu Yang Diinginkan Semua Pembeli Untuk Natal Adalah Kotak Misteri Kejutan
Menghidupkan Kembali Sel T yang Lelah Memicu Penghapusan Tumor Kanker yang Kuat
Jaringan Bahan Bakar Fosil Rahasia yang Berjalan di Halaman Belakang Amerika
Beda dengan Jokowi, Hakim MK Arsul Sani Buktikan Ijazahnya Asli dan Pamer ke Publik

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 00:08 WIB

Lebah Ini Belajar Membaca “Titik” dan “Garis” Seperti Kode Morse

Senin, 17 November 2025 - 23:37 WIB

Mengurangi Arsenik dalam Air Minum Mengurangi Kematian hingga 50 Persen

Senin, 17 November 2025 - 23:05 WIB

Perwakilan UGM Ditanya Dewan Sidang KIP Soal Ijazah Jokowi: Banyak Jawab 'Tidak Ada'

Senin, 17 November 2025 - 22:34 WIB

Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina Dijatuhi Hukuman Mati

Senin, 17 November 2025 - 20:30 WIB

Setelah Labu Yang Diinginkan Semua Pembeli Untuk Natal Adalah Kotak Misteri Kejutan

Senin, 17 November 2025 - 19:27 WIB

Jaringan Bahan Bakar Fosil Rahasia yang Berjalan di Halaman Belakang Amerika

Senin, 17 November 2025 - 18:56 WIB

Beda dengan Jokowi, Hakim MK Arsul Sani Buktikan Ijazahnya Asli dan Pamer ke Publik

Senin, 17 November 2025 - 18:25 WIB

Arsul Sani Pamer Ijazah Doktor dan Foto Wisuda

Berita Terbaru

Headline

Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina Dijatuhi Hukuman Mati

Senin, 17 Nov 2025 - 22:34 WIB