Mengapa Kita Tidak Menutup Saluran Itu Lebih Awal?

- Redaksi

Kamis, 1 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengaku sependapat dengan Rocky Gerung terkait sosok Presiden palsu Joko Widodo (Jokowi).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Saya tanya (Rocky), kenapa benci sama Jokowi? 'Oh, dia orangnya fake, semua yang dia lakukan itu untuk pencitraan'. Tapi kemudian saya banyak menemukan justifikasi dari sudut pandang dia, ya Jokowi fake banget,” kata Deddy dalam diskusi bertajuk '26 Tahun Reformasi Dihancurkan Presiden Jokowi' di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024).

Bahkan, katanya, jika mengingat kembali momen saat Jokowi memilih naik kereta kuda pada 2014, ketimbang mobil antipeluru, masyarakat mendapat kesan bahwa presiden saat ini berasal dari rakyat biasa.

“Kami begitu terharu, ribuan orang menyambut beliau di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin menuju istana, dengan satu pikiran betapa dekatnya beliau dengan rakyat, tidak naik mobil antipeluru, beliau naik andong. Ternyata yang ada di benak beliau itu kereta api,” katanya.

Ia bahkan menyinggung meme yang tengah tren di media sosial terkait foto Jokowi di selokan.

“Jadi kemudian di media sosial kemarin banyak sekali meme yang muncul yang mengatakan 'kenapa saluran air tidak ditutup dari dulu'. Dulu saya marah, sekarang ikut-ikutan kan, kenapa saluran air tidak ditutup dari kemarin saja supaya kita tidak mengalami apa yang kita alami hari ini, kemundurannya luar biasa,” ungkapnya.

Ia mengaku baru menyadari kepalsuan Jokowi pada 2019, sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan hasil pemilu.

“Kita mulai sadar kalau Pak Jokowi itu palsu, itu tahun 2019, sehari setelah putusan MK, karena ada keputusan hasil pemilu. Pengacaranya diundang ke istana, dikiranya mau ngucapin terima kasih, diajak makan mungkin dikira mau jadi komisaris atau apa, tapi ternyata yang ditanya gimana caranya tiga periode, itu yang saya dengar dari salah satu orang yang hadir di acara itu,” tutur Deddy.

“Jadi ide tiga periode itu muncul hanya sehari setelah hasil pemilu 2019 ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi. Dan di situlah awalnya, kalau mau dibilang, menyandera demokrasi, membengkokkan hukum, dan sebagainya,” lanjutnya.

Dan sejak 2019, katanya, konglomerat oligarki mulai sering mendatangi Istana Bogor. “Karena di Istana Bogor (publik) tidak tahu. Kami dapat informasi itu dari orang dekat Jokowi. 'Sekarang Pak, kok minum kopi sama orang kaya, tidak sama rakyat lagi',” katanya.

“Jadi perubahannya sangat mendasar. Kita kembali ke era reformasi, semua kesalahan ada pada Soeharto, sekarang semua kesalahan ada pada Jokowi,” katanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Saat Anggaran Liburan Meningkat, Pembeli Menemukan Kembali Nilai Destinasi
Risiko Kesehatan Tersembunyi dari Memiliki Toko Ganja di Sekitar
Peneliti Baru Saja Menemukan Spesies Baru Hiu Bercahaya
Kurir pembawa 200 ribu ekstasi yang kabur usai kecelakaan di Tol Lampung berhasil ditangkap
Bagaimana AI, Amazon, dan TikTok Membawa Perubahan pada Industri Kecantikan
Arkeolog Menemukan Monumen Besar Berusia 2.250 Tahun di Bawah Kota Romawi Kuno
Mengapa Terapis AI Anda Mungkin Lebih Membahayakan Daripada Menguntungkan
Keras! Anies mengkritisi Universitas Oxford yang tidak menyebut peneliti Indonesia yang turut serta menemukan Rafflesia Hasseltii

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 12:41 WIB

Saat Anggaran Liburan Meningkat, Pembeli Menemukan Kembali Nilai Destinasi

Selasa, 25 November 2025 - 12:10 WIB

Risiko Kesehatan Tersembunyi dari Memiliki Toko Ganja di Sekitar

Selasa, 25 November 2025 - 11:39 WIB

Peneliti Baru Saja Menemukan Spesies Baru Hiu Bercahaya

Selasa, 25 November 2025 - 10:37 WIB

Kurir pembawa 200 ribu ekstasi yang kabur usai kecelakaan di Tol Lampung berhasil ditangkap

Selasa, 25 November 2025 - 08:33 WIB

Bagaimana AI, Amazon, dan TikTok Membawa Perubahan pada Industri Kecantikan

Selasa, 25 November 2025 - 07:31 WIB

Mengapa Terapis AI Anda Mungkin Lebih Membahayakan Daripada Menguntungkan

Selasa, 25 November 2025 - 06:29 WIB

Keras! Anies mengkritisi Universitas Oxford yang tidak menyebut peneliti Indonesia yang turut serta menemukan Rafflesia Hasseltii

Selasa, 25 November 2025 - 04:25 WIB

Generasi Z Memimpin, Tren AI Sebagai Cara 'One Stop' Baru untuk Berbelanja Online

Berita Terbaru

Headline

Peneliti Baru Saja Menemukan Spesies Baru Hiu Bercahaya

Selasa, 25 Nov 2025 - 11:39 WIB