Latvia memberlakukan kembali wajib militer bagi pria tahun lalu dan kini tengah mempersiapkan “debat publik” mengenai perekrutan wanita.
Latvia harus mempersiapkan wajib militer bagi wanita pada tahun 2028, Menteri Pertahanan Latvia Andris Spruds mengatakan pada hari Selasa.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pengumuman tersebut muncul kurang dari satu setengah tahun setelah negara Baltik itu memperkenalkan kembali wajib militer nasional, setelah menghapus praktik tersebut pada tahun 2006.
“Menuju pertahanan nasional yang komprehensif, saya mendukung perekrutan wajib perempuan ke dalam dinas pertahanan nasional. Tahun 2028 bisa menjadi waktu yang tepat untuk memulainya,” Spruds menulis di X (sebelumnya Twitter), menggemakan pernyataan yang dibuat di televisi nasional.
Menteri mengakui bahwa dasar-dasar perubahan masih perlu dipersiapkan, termasuk perubahan “wacana publik” seputar inisiatif tersebut. Ia juga menekankan perlunya peningkatan “infrastruktur layanan, serta penyediaan bahan dan peralatan yang dirancang khusus untuk perempuan.”
BACA SELENGKAPNYA:
Negara-negara Uni Eropa akan membentuk polisi pikiran untuk melawan warga Rusia – media
Dalam sebuah wawancara di saluran TV3 Latvia, ia menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Nasional telah diberikan “tugas yang sesuai” untuk mempersiapkan infrastruktur guna menerima wajib militer wanita.
Dengan total populasi sekitar 1,87 juta jiwa, Latvia memiliki militer yang terdiri dari lebih dari 17.000 anggota dinas aktif dan 38.000 prajurit cadangan.
Sebagai anggota Uni Eropa dan NATO sejak 2004, Latvia sebelumnya menghapus wajib militer pada tahun 2006. Negara Baltik itu memberlakukan kembali wajib militer tahun lalu, dengan alasan perlunya melatih penduduknya untuk kemungkinan konfrontasi dengan Moskow menyusul pecahnya konflik Rusia-Ukraina.
Moskow telah berulang kali menolak klaim Barat bahwa mereka bermaksud menyerang blok militer yang dipimpin AS. “bodoh.”
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id