NewsRoom.id – Netizen kembali mengungkit cuitan Ridwan Kamil (RK) di masa lalu yang mengkritik bahkan mengejek Kota Jakarta. Atas hal itu, RK mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan meminta masyarakat untuk melupakannya.
Di antara cuitan RK, ada yang tentang Jakarta yang disebutnya sebagai kota metropolitan, tapi kelakuan orang-orangnya bak orang desa, sampai-sampai menyebut sifat-sifat buruk orang Jakarta.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Berani, trendy, glamor, sombong, pelit, bergengsi, egois, pekerja keras, gigih, suka pamer, hedonistik. Itulah karakter orang JKT,” cuit RK di akun X miliknya pada 2011.
Menanggapi hal itu, RK mengakui bahwa 11-15 tahun lalu sebelum menjadi pejabat publik, dirinya aktif di Twitter (sekarang X).
“Seperti sifat platform, saya bebas berekspresi. Kadang penuh kritik pedas, kadang sarkastis, sering sarkastis. Sering saya katakan di mana-mana, saya dulu netizen yang pemarah -bahkan menyebalkan,” katanya di akun X, dikutip Senin (26/8).
“Namun takdir kemudian membawa saya pada proses kehidupan yang lebih kompleks. Pada gilirannya, Tuhan menakdirkan saya untuk menjadi pejabat publik, dari wali kota hingga gubernur. Pada gilirannya, saya dikritik, diejek, dan diolok-olok di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, seorang netizen yang marah-marah. Itu membuat saya tersenyum dan tersadar,” lanjutnya.
Menurut bakal calon gubernur Jakarta itu, segala perubahan dalam dirinya merupakan proses yang dilaluinya sejak muda hingga sekarang.
“Tetapi setiap orang juga berada dalam proses, mereka harus menjadi lebih bijaksana dan mengenal diri mereka sendiri,” katanya.
“Seperti anak-anak yang selalu mengeluh kepada orang tua, remaja yang suka memberontak, anak muda yang kritis dan sinis, pada waktunya mereka akan menjadi orang tua yang melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Yang akan berkata dalam hati, 'Oh, dulu saya juga begitu', dan 'Jadi begini rasanya berada di posisi ini.'”, imbuh RK.
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu mengakui bahwa cuitan lamanya tentang Jakarta kurang bijak, kurang literasi, bahkan tidak sopan.
“Saya minta maaf jika ada pihak yang merasa sakit hati, dikritik, tersinggung, atau dihina karena cara saya mengekspresikan diri. Semoga saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Di tahun 2017-2018 saya minta maaf atas hal-hal tersebut. Saya belajar banyak hal,” ungkapnya.
“Saya tidak membela diri atau mencoba membenarkannya. Itulah saya, sayalah yang tidak bijaksana.”
Oleh karena itu, ia meminta maaf dan meminta semua orang untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
“Semua orang protes, tetapi prosesnya akan berhasil. Mereka bilang masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tetapi sebaliknya. Maafkan saya atas masa lalu. Mari kita lanjutkan,” pungkas RK.
NewsRoom.id