Orangtua Kecewa Berat, Dibesarkan dengan Nilai-Nilai Islam yang Minim, Namun Lepas Hijab Saat Pelantikan

- Redaksi

Jumat, 16 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang melalui Kesbangpol Jawa Barat telah mengajukan keberatan kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait delegasi Paskibraka asal Sumedang, Sofia Sahla, yang tidak mengenakan jilbab saat pelantikan di Ibu Kota Indonesia, Selasa (13/8/2024). Padahal, Sofia telah mengenakan jilbab sejak kecil.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kepala Kesbangpol Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana mengaku belum mengetahui kronologi pasti delegasi Paskibraka asal Sumedang yang harus melepas jilbab saat upacara pelantikan. Pasalnya, delegasi Paskibraka tersebut diisolasi setibanya di IKN dan tidak bisa dihubungi.

“Jabar sudah sampaikan keberatan terkait proses yang terjadi kalau Sumedang diwakili oleh Pemprov Jabar yang menyampaikan keberatan terhadap kejadian sebelumnya,” ujarnya di Pemkab Sumedang, Kamis (15/8/2024).

Asep berharap kejadian itu tidak terulang lagi. Ia melanjutkan, orangtua Sofia Sahla kecewa melihat putrinya melepas jilbab saat pelantikan.

“Ya saya kecewa karena mereka mendidik anak untuk memakai jilbab bukan kemarin tapi sejak kecil, menanamkan nilai-nilai Islam bukan tiba-tiba, sejak kecil. Sangat kecewa,” ungkapnya.

Ia merasa heran karena pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada masalah bagi pembawa bendera yang mengenakan jilbab. Dalam konteks keberagaman, ia mengatakan bahwa setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing termasuk dalam hal keyakinannya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta agar delegasi putri Paskibraka Nasional 2024 yang bertugas mengibarkan bendera saat peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 di Ibu Kota Negara (IKN), Sabtu (17/8/2024) diperbolehkan mengenakan jilbab. Ia pun menyoroti adanya peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait larangan anggota Paskibraka melepas jilbab.

“Saya sudah baca, lihat, dan baca surat keputusan BPIP, benar atau tidak yang menyebutkan anggota tim pengibar bendera melepas jilbab, itu benar,” kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Akhyar mempertanyakan aturan tersebut saat dihubungi, Rabu (14/8/2024).

Rafani menegaskan, jika pelarangan jilbab merupakan aturan dari lembaga BPIP, maka itu merupakan langkah mundur dalam pengamalan Pancasila dan tidak tepat. “Jika BPIP melarang pemakaian jilbab atas nama Pancasila, itu merupakan langkah mundur dalam pengamalan Pancasila,” katanya.

Ia mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, tim pengibar bendera bebas mengenakan jilbab saat upacara pengibaran bendera di Hari Kemerdekaan. Namun, ia mempertanyakan mengapa kini hal itu dilarang.

“Ini langkah yang salah dan langkah mundur,” kata Rafani.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Saya tidak bisa bermain kotor
Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah
Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa
PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya
Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.
Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan
Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat
Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 03:39 WIB

Saya tidak bisa bermain kotor

Sabtu, 6 Desember 2025 - 01:04 WIB

Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:33 WIB

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:02 WIB

PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya

Jumat, 5 Desember 2025 - 23:31 WIB

Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:56 WIB

Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:25 WIB

Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:23 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Berita Terbaru

Headline

Saya tidak bisa bermain kotor

Sabtu, 6 Des 2025 - 03:39 WIB

Headline

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Des 2025 - 00:33 WIB