NewsRoom.id – PKS mengungkapkan pihaknya terbuka terhadap opsi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Salah satu yang terlihat adalah manuver dukungan mereka dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Mereka diprediksi akan menarik dukungannya terhadap Anies untuk Ridwan Kamil, calon dari KIM. Pasalnya, Anies tidak menemukan partai koalisi untuk duet Anies-Sohibul Iman.
Langkah PKS ke KIM tentu akan berdampak tidak hanya pada Pilkada 2024. Namun juga pada periode pemerintahan 5 tahun mendatang.
Ketua Umum Partai Gelora sekaligus mantan Presiden PKS Anis Matta menyerahkan semua keputusan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Termasuk soal diterima atau tidaknya PKS sebagai bagian dari pemerintahan.
“Nanti kita lihat keputusan Presiden seperti apa. Tapi di KIM, sebagai KIM, kita belum bahas sama sekali, lho,” kata Anis Matta kepada wartawan di Gelora Media Center, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/8).
Ia juga menyatakan, partainya sejak awal konsisten mendukung Prabowo Subianto.
“Sejak awal kami di Gelora konsisten, kami mendukung Pak Prabowo, betul? Itu konsisten, Pak,” kata Anis Matta.
Hal serupa juga terjadi pada pertemuan Cak Imin dengan Prabowo yang diduga sebagai upaya untuk bergabung dengan KIM Plus.
Anis mengatakan, persoalan kabinet dengan atau tanpa oposisi masih dipertimbangkan.
“Masalah terbesarnya adalah apakah kabinet ini akan bersatu tanpa oposisi. Itu belum diputuskan sama sekali, kan? Tapi kita masih menunggu bagaimana situasi akan berkembang,” katanya.
Selanjutnya, terserah kepada Prabowo untuk menentukan. Apakah ia akan menambah jumlah koalisi, atau 75 persen suara sudah cukup.
“Ini hanya keputusan tentang apakah tingkat kebulatannya di atas 75 persen atau tidak. Itulah satu-satunya masalah,” simpulnya.
NewsRoom.id