NewsRoom.id – Anies Baswedan menanggapi tuntutan publik yang mendorongnya bergabung dengan partai politik (parpol).
“Lalu ada yang mengusulkan agar saya bergabung dengan partai atau membuat parpol. Nah, kalau saya bergabung dengan partai, pertanyaannya partai mana yang saat ini tidak sedang disandera kekuasaan,” ujarnya dalam keterangan video, Jumat (30/8).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Padahal, kata Anies Baswedan, bukan hanya bergabung dengan parpol. Namun, parpol yang ingin mencalonkan seseorang di Pilkada juga tersandera.
“Jangankan dicalonkan, diancam juga. Itu juga cukup riskan bagi yang mengusulkan, jadi ini kenyataan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan kembali menggemparkan publik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Bermula dari ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta kemudian dianulir hingga tidak ada satu pun parpol yang berminat mencalonkan mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut.
Kemudian Anies kembali dikejutkan dengan isu majunya di Pilkada Jabar 2024 dengan dukungan PDIP, dan publik makin heboh karena Anies dikabarkan menolak kesempatan tersebut.
Melalui juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengungkap fakta di balik penolakan Anies maju dalam pemilihan gubernur Jawa Barat.
Ternyata ada pertimbangan antusiasme ketika Anies mencalonkan diri di Jakarta dan juga di Jawa Barat.
“Ya seperti yang saya sampaikan tadi, kalau kita lihat dari situ, hanya satu alasan yang bisa kita berikan, yakni perbedaan antara Jabar dengan Jakarta,” terangnya di Jakarta, dikutip Jumat (30/8/2024).
“Kalau di Jakarta kan ada aspirasi, baik dari warga maupun parpol. Nah, di Jawa Barat ini baru pertama kali, kurang lebih hari ini. Jadi itu salah satu pertimbangannya,” lanjutnya.
NewsRoom.id