NewsRoom.id – Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi justru mendatangkan investasi serampangan. Kritik ini disampaikan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Muhammad Iqbal Damanik, pada Ahad, 18 Agustus 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Bagi kami, pemberian hak 190 tahun kepada perusahaan untuk berinvestasi di IKN merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita kemerdekaan Indonesia,” kata Iqbal dalam diskusi daring, Minggu.
Atas dasar pandangan itu, koalisi masyarakat sipil dan warga di tujuh desa terdampak proyek IKN, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyerukan agar Indonesia tidak dijual atau “Indonesia Tidak Dijual, Merdeka!” Seruan itu juga dibentangkan pada kain merah yang dibentangkan di Jembatan Pulau Balang kemarin.
“Untuk cita-cita kemerdekaan Indonesia bisa kita rasakan 100 persen,” katanya. Imbauan yang disampaikan bertepatan dengan upacara HUT RI di IKN tersebut melibatkan organisasi Korban Proyek IKN, Jaringan Advokasi Tambang Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Pokja 30, Fraksi Rakyat Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum, Pokja Pesisir Balikpapan, Kalimantan Timur,
PBH Peradi, Greenpeace Indonesia, Trend Asia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Eksekutif Nasional Walhi, dan Perkumpulan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia yang tergabung dalam Koalisi Tanah untuk Rakyat.
Perayaan HUT RI melibatkan masyarakat sipil dan warga dari 7 desa, termasuk warga Pantai Lango, Jebora, Maridan, Sepaku. “Yang merupakan bagian dari wilayah Ibu Kota Negara RI sendiri,” katanya menggambarkan perayaan HUT RI yang disertai pawai di laut.
Dalam perayaan tersebut, Koalisi Tanah untuk Rakyat meneriakkan slogan kampanye kemerdekaan dan menunjukkan sikap nasionalis di Hari Kemerdekaan. Selain itu, kata Iqbal, Koalisi menyampaikan kepada pemerintahan pasca-Jokowi bahwa dalam pembangunan harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kehidupan masyarakat adat.
“Memulihkan hak-hak masyarakat adat, memulihkan hak-hak rakyat dengan seruan bahwa Indonesia tidak untuk dijual,” katanya. Ia pun menjelaskan alasan memilih tema Indonesia tidak untuk dijual. “Kita lihat dalam 10 tahun pemerintahan Jokowi, yang terjadi adalah investasi serampangan.”
Terkait dengan investasi dan pembangunan IKN yang serampangan, menurut Iqbal, hal itu mengganggu kehidupan warga yang terdampak proyek Babon, termasuk di Balikpapan. Padahal, seharusnya masyarakat yang tinggal di sekitar IKN bisa sejahtera karena ada pembangunan.
Namun atas nama pembangunan, warga juga ikut digusur. Padahal, kata Iqbal, mereka tidak menikmati apa yang disebut pembangunan untuk kesejahteraan Presiden Jokowi. “Ini manifestasi penjajahan,” katanya.
NewsRoom.id









