Permainan Politik di Lapangan Memang

- Redaksi

Sabtu, 17 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai partainya sengaja dibungkam pasca Pemilu dan menghadapi Pilkada Serentak 2024.

Termasuk, dalam konteks pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Megawati juga menyinggung soal penamaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang disebut-sebut menggabungkan parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan PKS, PKB, dan Nasdem.

Mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD pun menanggapi pernyataan Megawati.

Ia mengatakan, permainan politik di tingkat lapangan memang bermacam-macam bentuknya.

“Permainan politik di level lapangan itu kan bisa macam-macam,” kata Mahfud MD saat ditemui usai jalan pagi bersama Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di kawasan Epiwalk Riverside, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Meski demikian, Mahfud MD enggan berkomentar lebih jauh terkait isu ini.

Menurutnya, PDIP lebih memahami pernyataan Megawati dan kondisi politik saat ini.

“Saya bukan PDIP. Saya tidak tahu. Kalau memang begitu, biarlah itu wacana politik,” katanya.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebelumnya merasa iba dengan kondisi partainya menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

Menurut Megawati, dinamika kerja sama antarpartai politik (parpol) di Pilkada 2024 bersifat terkotak-kotak.

“Lucu kalau lihat pilkada sekarang, ini tidak bisa sama dengan itu, ini tidak bisa sama dengan itu,” kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengaku menaruh perhatian besar terhadap hal tersebut.

“Kemudian saya sering berkata dalam hati, 'malu banget PDIP dikekang, dikepung, dan dibiarkan begitu saja',” tutur Megawati.

Megawati kemudian menyinggung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. KIM Plus disebut-sebut akan menggabungkan partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan PKS, PKB, dan NasDem.

“Wah, yang satu lagi namanya apa, KIM Plus. Apa plusnya KIM Plus? (PKS) Oh ya, begitu ya?” katanya.

Ia menegaskan bahwa semua warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum.

“Jadi kenapa harus ada pemilihan langsung, agar rakyat bisa menjadi hakim tertinggi. Mereka akan memilih pemimpinnya dengan hati nurani dan akal budinya,” tegas Megawati.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Bulog Ambil Langkah Cepat Usai Viral Gudang di Sibolga Dijarah Korban Banjir
Ilmuwan Menemukan Auman Singa Tersembunyi yang Dapat Membantu Menyelamatkan Singa
Ilmuwan Menemukan Perpecahan Tersembunyi pada Paus Pembunuh Pantai Barat
Misteri Kayu Kayu di Balik Bencana Sumatera, Ini Kata Kementerian Kehutanan
Misteri Kayu Kayu di Balik Bencana Sumatera, Ini Kata Kementerian Kehutanan
Ilmuwan Ungkap Pola Makan Sederhana yang Membantu Mencegah Sembelit
Penelitian Baru Menunjukkan Bagaimana Kemelekatan Memperkuat Cahaya
Update Bencana Aceh: 441.842 Warga Terdampak

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 12:25 WIB

Bulog Ambil Langkah Cepat Usai Viral Gudang di Sibolga Dijarah Korban Banjir

Senin, 1 Desember 2025 - 10:21 WIB

Ilmuwan Menemukan Auman Singa Tersembunyi yang Dapat Membantu Menyelamatkan Singa

Senin, 1 Desember 2025 - 09:50 WIB

Ilmuwan Menemukan Perpecahan Tersembunyi pada Paus Pembunuh Pantai Barat

Senin, 1 Desember 2025 - 09:19 WIB

Misteri Kayu Kayu di Balik Bencana Sumatera, Ini Kata Kementerian Kehutanan

Senin, 1 Desember 2025 - 08:48 WIB

Misteri Kayu Kayu di Balik Bencana Sumatera, Ini Kata Kementerian Kehutanan

Senin, 1 Desember 2025 - 06:44 WIB

Penelitian Baru Menunjukkan Bagaimana Kemelekatan Memperkuat Cahaya

Senin, 1 Desember 2025 - 06:13 WIB

Update Bencana Aceh: 441.842 Warga Terdampak

Senin, 1 Desember 2025 - 05:41 WIB

Bukan penjarahan dan perusakan

Berita Terbaru