NewsRoom.id – Pondok Pesantren Al Isra angkat bicara terkait dugaan pelecehan seksual terhadap santri di Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat.
Polisi telah memeriksa 6 orang saksi terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang AKP M Nazal Fawwaz mengatakan, pihaknya masih mendalami dugaan pelecehan seksual tersebut. “Saat ini, Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang, khususnya Unit PPA, sudah melakukan penyelidikan. Kami sudah memeriksa sejumlah saksi,” katanya.
Dimana saksi yang dihadirkan merupakan korban yang melaporkan sendiri kejadian dugaan pelecehan seksual tersebut, yakni 6 orang siswi.
“Mereka adalah teman-teman dari Pondok Pesantren yang kami duga sebagai korban yang datang ke sini,” katanya. Sementara itu, untuk terduga pelaku, polisi belum bisa mengungkap identitasnya, meski sudah mengincar salah satu pelaku.
“Mohon doanya agar segera terungkap,” katanya. Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al Isra, Kiki Andriawan yang dilaporkan 6 santriwati akhirnya angkat bicara.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Isra membantah keras tuduhan pelecehan seksual terhadap 6 santriwatinya. “Laporan yang dibuat anak tersebut masih berat sebelah.
“Sebagai seorang manajer, saya tidak melakukan apa pun (kekerasan) terhadap anak-anak kami,” katanya.
Meski demikian, Kiki mengatakan pesantren tersebut sangat peduli terhadap santrinya dengan mendidik mereka menjadi lebih baik. Kiki pun membantah isu tidak adanya izin resmi bagi pesantren yang dipimpinnya.
NewsRoom.id









