Pizza Hut Rugi Rp 75 Miliar, KFC Indonesia Melonjak Jadi Rp 348,83 Miliar

- Redaksi

Kamis, 1 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), emiten pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia, mengalami rugi bersih Rp 75 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. Kerugian tersebut lebih besar dibanding semester I-2023 yang sebesar Rp 45 miliar.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/5/2024), PZZA membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,4 triliun pada semester I-2024, turun 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,8 triliun.

Kendati mengalami penurunan, pendapatan dan laba bersih PZZA membaik secara kuartalan (qtq). Kerugian perusahaan menyusut dari Rp59 miliar pada kuartal pertama menjadi Rp16 miliar pada kuartal kedua. Sementara itu, pendapatan PZZA juga meningkat secara kuartalan dari Rp638 miliar menjadi Rp735 miliar meski secara tahun ke tahun (yoy) masih turun 24 persen.

Sementara itu, beban pokok penjualan dapat ditekan hingga 29 persen dari Rp614 miliar menjadi Rp436 miliar. Beban operasional pun turun dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1 triliun. Meski begitu, PZZA masih mengalami rugi operasional sebesar Rp67 miliar.

Pada neraca, kas dan setara kas PZZA meningkat dari Rp51 miliar menjadi Rp61 miliar. Piutang usaha menurun dari Rp26 miliar menjadi Rp11 miliar dan persediaan juga menurun dari Rp265 miliar menjadi Rp159 miliar.

Sebelumnya, Direktur Utama PZZA Hadian Iswara menilai kinerja perusahaan turut terdampak oleh aksi boikot tersebut. Ia mengatakan aksi tersebut terjadi akibat kesalahpahaman masyarakat terhadap Pizza Hut yang dikaitkan dengan Israel.

Sementara itu, Direktur Utama PZZA Boy Ardhitya Lukito menilai tudingan masyarakat tidak sesuai dengan fakta yang ada. Ia mengatakan aksi boikot tersebut berdampak pada merek lain yang dituding berafiliasi dengan Israel.

“Bukan hanya Pizza Hut saja, tapi semua industri, semua brand asing di industri F&B dan FMCG juga kena imbasnya,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Kerugian pengelola restoran cepat saji KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) bertambah pada semester pertama tahun 2024.

Berdasarkan salinan laporan keuangan perusahaan dalam keterbukaan informasi BEI, perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp348,83 miliar. Angka tersebut meroket 6.173,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp5,56 miliar.

Jika ditelusuri lebih jauh, kerugian perusahaan bertambah seiring pendapatan pada semester I-2024 yang menurun dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,48 triliun.

Pendapatan makanan dan minuman yang menjadi lini bisnis utama perseroan tercatat turun dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,47 triliun.

Terdapat pula penurunan komisi atas penjualan konsinyasi dari Rp11,85 miliar menjadi Rp10,46 miliar.

Sementara itu, beban pokok penjualan turun tipis dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,06 triliun. Bahkan, terjadi kenaikan beban operasional lainnya dari Rp10,06 miliar menjadi Rp22,07 miliar.

Di sisi liabilitas, beban utang perseroan meningkat sepanjang semester I tahun ini dari Rp3,1 triliun menjadi Rp3,5 triliun.

Sementara itu, total aset perseroan tercatat naik Rp3,91 miliar menjadi Rp3,97 miliar.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Kamar Tersembunyi Ditemukan di Piramida Menkaure: Peneliti Mengungkap Dua Kamar Kosong Misterius
Bikin Susno Duadji Marah Gara-gara Pernyataannya Soal Banjir Sumatera, Ini Sosok Menteri Kehutanan Raja Juli
Kembar Bima Sakti Secara Mengejutkan Ditemukan Segera Setelah Big Bang
Formula Pi Berusia 100 Tahun Ramanujan yang Menyembunyikan Rahasia Alam Semesta
Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana
Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Penggabungan Dua Lubang Hitam Masif yang “Mustahil” yang Misterius
Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat
Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 13:01 WIB

Kamar Tersembunyi Ditemukan di Piramida Menkaure: Peneliti Mengungkap Dua Kamar Kosong Misterius

Senin, 8 Desember 2025 - 11:59 WIB

Bikin Susno Duadji Marah Gara-gara Pernyataannya Soal Banjir Sumatera, Ini Sosok Menteri Kehutanan Raja Juli

Senin, 8 Desember 2025 - 09:54 WIB

Kembar Bima Sakti Secara Mengejutkan Ditemukan Segera Setelah Big Bang

Senin, 8 Desember 2025 - 09:23 WIB

Formula Pi Berusia 100 Tahun Ramanujan yang Menyembunyikan Rahasia Alam Semesta

Senin, 8 Desember 2025 - 08:20 WIB

Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana

Senin, 8 Desember 2025 - 06:16 WIB

Terobosan Kimchi: Studi Baru Mengungkapkan Efek Meningkatkan Kekebalan Tubuh yang Kuat

Senin, 8 Desember 2025 - 05:14 WIB

Kepala Negara Tiongkok dan Amerika Serikat Mencapai Konsensus Penting mengenai Masalah Taiwan

Senin, 8 Desember 2025 - 03:10 WIB

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan

Berita Terbaru

Headline

Negara Tidak Hadir dalam Mencegah Bencana

Senin, 8 Des 2025 - 08:20 WIB