Presenter Berita TV Dipecat Setelah Membahas Bau Ketiak

- Redaksi

Sabtu, 24 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Seorang pembawa berita televisi di Jepang baru-baru ini dipecat dari pekerjaannya setelah mengkritik pria yang bau badan di akun media sosialnya, X.

Mengutip laporan SCMP, Presenter Yuri Kawaguchi mengklaim bahwa bau badan pria sulit diterima. Ia juga menyarankan agar pria mandi secara teratur.

Cuitan itu juga menuai reaksi keras di dunia maya. Kawaguchi, 29 tahun, adalah penyiar lepas yang juga bekerja sebagai dosen pelatihan pencegahan pelecehan.

Pada tanggal 8 Agustus, ia menyampaikan kekesalannya tentang kebersihan pria di musim panas melalui platform X. Kawaguchi menyarankan mereka untuk menggunakan deodoran dan mandi agar tetap bersih.

“Saya benar-benar minta maaf jika ini bersifat pribadi, tetapi bau pria di musim panas atau bau badan orang yang tidak bersih benar-benar tidak sedap,” tulisnya di akun tersebut.

Kawaguchi sendiri mengaku selalu menjaga kebersihan, mandi beberapa kali sehari, menggunakan tisu basah, dan deodoran.

“Saya suka kebersihan, jadi saya mandi beberapa kali sehari, menggunakan tisu basah yang menyegarkan, dan memakai deodoran sepanjang tahun. Saya pikir semua pria harus melakukan hal yang sama.”

Postingan Kawaguchi menjadi viral dan dianggap ditujukan khusus kepada kaum pria. Ia dituduh melakukan diskriminasi gender.

Tiba-tiba, dengan banyaknya kritik, Kawaguchi akhirnya meminta maaf kepada publik dan menghapus postingan tersebut pada 11 Agustus.

“Kali ini, karena kata-kataku yang ceroboh, banyak orang yang kesal dan terluka. Aku akan merenungkan ini dengan saksama. Di masa mendatang, aku akan berusaha keras untuk tidak menyakiti siapa pun dengan kata-kataku. Aku benar-benar minta maaf,” katanya.

Sementara itu, perusahaan tempatnya bekerja, VOICE, memutuskan untuk memecat atau mengakhiri kontraknya. Perusahaan menganggap bahwa apa yang dilakukan Kawaguchi merupakan pencemaran nama baik terhadap lawan jenis.

Dalam pernyataan yang dirilis pada 16 Agustus, VOICE mengatakan telah menerima banyak keluhan dan email.

Mereka mengatakan hal itu bertentangan dengan prinsip perusahaan sebagai profesional di bidang media. Namun, ia menggunakannya dengan cara yang merugikan orang lain dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak orang.

Perusahaan lain, yang mempekerjakan Kawaguchi sebagai dosen pendidikan pencegahan pelecehan, juga mengakhiri kontraknya.

Namun, reaksi spontan mereka kemudian dikritik oleh netizen Jepang karena dianggap terlalu ekstrem.

“Seorang wanita meminta seorang pria untuk bersikap rapi dan sopan, tetapi hal itu menimbulkan kemarahan. Hal itu menunjukkan bahwa Jepang telah menjadi masyarakat yang didominasi oleh pria terlalu lama. Tidak peduli seberapa kotor seorang pria, begitu seorang wanita mengeluh, mereka akan menghukumnya,” tulis seseorang.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Saya tidak bisa bermain kotor
Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah
Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa
PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya
Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.
Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan
Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat
Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 03:39 WIB

Saya tidak bisa bermain kotor

Sabtu, 6 Desember 2025 - 01:04 WIB

Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:33 WIB

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:02 WIB

PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya

Jumat, 5 Desember 2025 - 23:31 WIB

Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:56 WIB

Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:25 WIB

Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:23 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Berita Terbaru

Headline

Saya tidak bisa bermain kotor

Sabtu, 6 Des 2025 - 03:39 WIB

Headline

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Des 2025 - 00:33 WIB