Puluhan demonstran berkumpul di wilayah Kurdi Irak kemarin untuk memprotes serangan pesawat tak berawak yang menewaskan dua jurnalis wanita, sebuah serangan yang oleh pejabat setempat dikaitkan dengan Turki.
Para korban, Gulistan Tara, 40 tahun, seorang jurnalis Kurdi dari Turki, dan Hero Bahadin, 27 tahun, seorang editor video Kurdi-Irak, bekerja untuk CHATR, sebuah rumah produksi media Kurdi yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.
Serangan hari Jumat juga mengakibatkan beberapa korban luka. Meskipun sumber keamanan Irak dan dinas kontraterorisme Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) di Erbil menyalahkan Turki, Ankara membantah keterlibatannya. Para pengunjuk rasa di Sulaimaniyah, kota terbesar kedua di Irak, meneriakkan, “Para martir tidak akan mati,” sambil memegang poster kedua wartawan tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Militer Turki tetap berada di wilayah tersebut untuk memerangi separatis Kurdi. Namun, aktivis lokal mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai kejahatan yang tidak dapat dibenarkan dan pelanggaran kedaulatan Irak.
Pekerja pers Kurdi terus menjadi sasaran bom.
Pers dan pekerja pers Kurdi, yang berusaha dibungkam melalui penghilangan tahanan dan pengeboman gedung-gedung surat kabar pada tahun 1990-an, terus menjadi sasaran bom.
Terakhir, Wilayah Kurdistan… foto.twitter.com/AJVwWaJRhb
— Kantor Pusat IHD (@ihdgenelmerkez) 23 Agustus 2024
Pengawas hak asasi manusia Turki, IHD, mengutuk pemogokan tersebut, dan menyerukan akuntabilitas serta penyelidikan independen atas apa yang disebutnya sebagai “pembantaian jurnalis.” Serikat Pekerja Pers Turki, yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Buruh Progresif Turki (DISK), juga mengutuk serangan tersebut, dan menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar hak-hak jurnalis tetapi juga merusak hak dasar masyarakat untuk memperoleh informasi.
Langkah diplomatik terkini antara Ankara dan Baghdad telah menyebabkan PKK ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan kesepakatan untuk operasi militer gabungan melawan militan Kurdi, termasuk pelatihan pasukan Irak oleh militer Turki.
BACA: Pengadilan Irak bubarkan tiga partai politik karena hubungan dengan PKK
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id