NewsRoom.id -Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pencairan investor dari pengusaha di sektor pertambangan dipercepat dengan mengutamakan potensi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Itulah salah satu alasan Jokowi mempercayakan Gugus Tugas Percepatan Investasi di Ibu Kota Negara (IKN) kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Penunjukan Bahlil sebagai satgas percepatan IKN karena Jokowi meminta agar pendanaan IKN segera diupayakan Bahlil dari para pengusaha yang selama ini mengurus izin usahanya di wilayah Kaltim. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Kaltim merupakan surga emas hitam,” kata Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto kepada RMOL, Sabtu (10/8).
Menurut Hari, Bahlil memahami peta pengusaha yang bermain di Kalimantan Timur.
Dari sini, Jokowi membutuhkan peran Bahlil dalam mensinergikan para pengusaha yang ada di jangkau Bahlil untuk berinvestasi di IKN.
Jokowi pun memberi ruang luas kepada Bahlil untuk mencari investor sebanyak-banyaknya.
“Dari nama Satgas saja sudah jelas Bahlil diberikan ruang yang besar agar agenda Jokowi di IKN bisa segera terealisasi di sisa masa jabatan pemerintahannya, dan beban IKN di akhir masa jabatan pemerintahan Jokowi diserahkan kepada Bahlil untuk segera disinergikan dengan para pengusaha yang punya kepentingan besar dalam permainan emas hitam di Kaltim,” terang Hari.
Sebelumnya, Jokowi menitipkan Satgas Percepatan Investasi IKN kepada Bahlil Lahadalia berdasarkan Keputusan Presiden 25/2024 tentang Satgas Percepatan Investasi IKN yang diteken Presiden pada 5 Agustus 2024.
Bahlil akan dibantu Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Wakil Ketua Satgas, dan Wakil OIKN Firdaus Dewilmar selaku Sekretaris Satgas.
Nantinya, Bahlil akan mengemban sembilan tugas utama dalam percepatan penyiapan, pembangunan, pemindahan, dan pengembangan IKN.
NewsRoom.id









