NewsRoom.id – Pengamat politik Rocky Gerung menilai pidato perpisahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang berakhirnya masa jabatannya pada Oktober lalu merupakan sebuah pertanda.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut Rocky Gerung, pidato perpisahan itu sebagai tanda kesetiaan atau kejujuran karena Luhut merupakan pembantu utama Presiden Jokowi selama dua periode kepemimpinannya.
“Jadi sudah etis kalau Pak Luhut berpamitan dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi sudah meninggalkan sesuatu yang baik untuk negara ini dan itu tanda kesetiaan atau kejujuran karena beliau, Pak Luhut yang saya maksud adalah ajudan utama Pak Jokowi,” ujarnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (12/8).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpamitan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 20 Oktober.
Hal itu disampaikan Luhut saat memberikan sambutan pada peresmian pabrik material Anoda Baterai Lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8) yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
“Kalau boleh saya agak sentimental, selamat jalan Bapak, Bapak akan menjadi kenangan indah bagi Indonesia,” kata Luhut seraya tersenyum, dikutip dari NewsRoom.id Indonesia.
Dikatakannya, Jokowi memberikan kenangan yang indah kepadanya karena menurutnya selama 10 tahun kepemimpinannya, dirinya berhasil mendorong industrialisasi dan hilirisasi, dan ia pun meyakini di sisa masa jabatannya sebagai Presiden, dirinya akan memberikan legacy dan pondasi berupa kebijakan-kebijakan yang sangat berguna bagi bangsa di masa mendatang.
NewsRoom.id