NewsRoom.id – Serangan balasan terhadap Israel oleh Iran dan gerakan Hizbullah Lebanon akan menargetkan fasilitas militer.
Analisis tersebut disampaikan mantan kepala komisi perbatasan Lebanon-Israel, Jenderal Abdul Rahman Shehaitli, kepada Sputnik seperti dilansir Sabtu (10/8/2024).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sebelumnya, tentara Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut, menewaskan komandan Hizbullah Fuad Shukr, bersama dengan sedikitnya empat warga sipil.
Sementara itu, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di kediamannya di Teheran Rabu lalu. Gerakan Palestina itu menuduh Israel membunuh Haniyeh dan bersumpah untuk membalasnya.
NBC News melaporkan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, bahwa negara Zionis itu sedang mempersiapkan kemungkinan serangan berkepanjangan oleh Hamas dan Hizbullah yang berusaha membalas kematian para pemimpin mereka.
“Setiap serangan balasan terhadap Israel oleh Iran tentu saja akan berbeda sifatnya dengan respons Hizbullah di Lebanon.
Respons Hizbullah diperhitungkan berdasarkan realitas konfrontasi bersenjata dengan militer Israel.
“Iran adalah negara besar di kawasan ini, jadi prinsip serangan balasannya dikembangkan berdasarkan kepentingan negara tersebut,” kata Shehaitli.
Hizbullah akan melancarkan serangan tepat sasaran yang akan merugikan Israel, dan tidak akan membatasi diri pada peluncuran roket yang akan dicegat oleh Iron Dome milik Israel, yang hanya akan menjadi tontonan bagi media global, tambah jenderal Lebanon tersebut. “Tidak seorang pun dapat memprediksi seperti apa serangan balasan itu nantinya.
“Namun, ada beberapa kemungkinan skenario. Bisa jadi serangan besar terhadap salah satu markas militer pusat yang memiliki peran strategis, atau bisa juga pangkalan udara militer, atau pembunuhan pejabat tinggi militer,” kata Shehaitli.
Ia mengatakan Teheran harus mempertimbangkan konsekuensi negatif bagi Iran dan seluruh kawasan jika perang skala penuh meletus.
“Pada saat yang sama, para pemimpin Iran tidak dapat membiarkan nama baik mereka ternoda di dalam dan luar negeri, dan karena itu, mereka tidak dapat membiarkan pembunuhan yang dilakukan di tanah Iran tidak dihukum,” tambahnya.
Mengingat hal ini, respons Iran kemungkinan besar akan dilakukan oleh dinas rahasia negara tersebut.
“Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas kematian Haniyeh sejauh ini, tetapi jika dinas rahasia Iran mendapat konfirmasi bahwa pembunuhannya diatur oleh Israel, maka responsnya akan serupa,” kata Shehaitli.
NewsRoom.id









