NewsRoom.id – Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Dalam tayangan video resmi Partai Golkar di Jakarta, Minggu, Airlangga memaparkan alasan pengunduran dirinya karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas pada masa transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan atas petunjuk Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berpeluang bergabung sebagai ketua umum partai atau ketua dewan pembina Golkar.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar sudah memberi sinyal bahwa Jokowi akan diberi tempat terhormat jika bergabung ke Golkar.
“Bagi saya, yang terhormat hanya dua, ketua umum dan/atau ketua dewan penasehat,” kata Idrus. Namun, ada aturan yang mesti diubah jika Jokowi memang akan menjadi ketua umum. Sebab, syarat untuk menjadi ketua umum Golkar adalah menjadi pengurus minimal 5 tahun.
Sementara itu, syarat untuk menjadi pengurus adalah sudah menjadi anggota minimal 5 tahun. Ia juga mengatakan aturan tersebut dapat diubah dalam Musyawarah Nasional (Munas) sebagai lembaga pengambil keputusan tertinggi di Golkar.
“Munas menentukan segalanya, ya merah putih partai, kalau Munas menentukan, semuanya bisa jalan. Itu yang disampaikan Pak Aburizal Bakrie saat rapat di Bali,” terang Idrus.
“Apa kata Pak Aburizal? 'Kalau semua peserta Munas mau mengubah aturan, ya bisa diubah',” imbuhnya. Idrus mengatakan, dalam dunia politik, apa pun bisa berubah.
Oleh karena itu, ia menilai Jokowi memiliki peluang untuk menjadi Ketua Umum Golkar. “Siapa pun punya peluang,” katanya. Airlangga melanjutkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Golkar efektif Sabtu malam (10/8).
“Selanjutnya sebagai partai besar yang sudah matang dan menjadi dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme kepengurusan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi yang berlaku,” kata Airlangga dalam video yang sama.
Airlangga melanjutkan, proses selanjutnya yang saat ini tengah berjalan di tubuh Golkar, termasuk penunjukan pelaksana tugas ketua umum dan persiapan penyelenggaraan kongres luar biasa akan berlangsung aman, tertib, dan tetap menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.
Dalam siaran yang sama, Airlangga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Kemudian, ia juga menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pimpinan Golkar, antara lain Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Pandjaitan, Akbar Tanjung, Agung Laksono, dan Muhammad Hatta.
“Kepada jajaran pengurus DPP Partai Golkar, serta seluruh pimpinan partai di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten, saya yakin soliditas dan keberlanjutan Partai Golkar dapat terus kita jaga,” kata Airlangga. “Hanya rasa terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat saya sampaikan di saat seperti ini,” lanjutnya.
Di akhir pengumumannya, Airlangga menutup dengan bait Hymne Partai Golkar. “Hidup Golkar! Semoga Tuhan senantiasa melindunginya,” katanya.
NewsRoom.id









