Tambang Blok Bobby-Kahiang Medan Bukti Reinkarnasi Korupsi di Istana

- Redaksi

Rabu, 14 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2010-2014, Busyro Muqoddas mengatakan, saat ini tengah terjadi reinkarnasi nepotisme, yakni dinasti politik nepotisme di lingkungan Istana Negara.

Atas dasar itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta menindaklanjuti kasus Izin Usaha Pertambangan (IUP) Blok Medan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Hal itu disampaikan Busyro usai bertemu dengan Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango bersama beberapa mantan pimpinan KPK lainnya, yakni Saut Situmorang, Bambang Widjojanto, mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua, serta mantan pegawai KPK dan pegiat antikorupsi di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam itu, kata Busyro, mereka menyoroti beberapa kasus yang sensitif.

“Namun secara spesifik kita bahas itu tidak bisa dilepaskan dari persoalan politik yang episentrum politiknya di Istana Negara. Apalagi kita baca di Istana Negara itu sedang terjadi proses reinkarnasi nepotisme yang di masa Orde Baru dilarang dalam salah satu Ketetapan MPR, sekarang sedang mengalami kebangkitan dengan cara yang lebih keras, yaitu dinasti politik nepotisme,” kata Busyro kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu sore (14/8).

Akibat nepotisme dan dinasti politik, kata Busyro, berdampak langsung dan tidak langsung terhadap proses penegakan hukum di Indonesia.

“Terkait KPK, ada tiga hal yang akan disampaikan secara rinci oleh Bapak Abdullah dan yang lainnya. Ketiga hal tersebut secara singkat mengenai Blok Medan. Yang kedua mengenai proses seleksi pimpinan KPK menyangkut kriteria-kriteria yang seharusnya menjadi pertimbangan Pansel dan juga KPK. Karena KPK berkepentingan dengan hal ini, yaitu menyangkut etik. Dan yang ketiga mengenai status Firli Bahuri,” jelasnya.

Ketiga hal tersebut, lanjutnya, tidak dapat dilepaskan dari korelasi dengan budaya, proses, dan mekanisme politik kesultanan yang menjungkirbalikkan tatanan moral dan etika bernegara, yang sejatinya bersumber dari Istana Negara.

“Itulah sebabnya kami bersama Pak Nawawi. Beliau sangat terbuka, sangat terbuka, dan sangat memperhatikan apa yang kami sampaikan, dan akan menindaklanjutinya,” pungkas Busyro.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Menemukan Cara Alami dan Tidak Adiktif untuk Memblokir Rasa Sakit yang Dapat Menggantikan Opioid
Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham
Istri di Ogan Ilir Diduga Tinggalkan Suami Demi Pajero, Berubah Sejak Main TikTok
Bukti Nyata dari Koramil 427-05/Banjit-Kodim 0427/Way Kanan: Bersama Masyarakat Melaksanakan Bakti Sosial Memperbaiki Rumah Warga Kurang Mampu
Setelah Lebih dari 100 Tahun, Para Ilmuwan Akhirnya Mendekati Asal Usul Sinar Kosmik
Ilmuwan Mengembangkan Cara yang Lebih Efisien Untuk Mengekstraksi Unsur Tanah Langka Di Tengah Ketegangan Perdagangan Global
Tersandung isu gelar doktor palsu, Arsul Sani dituntut mundur dari Mahkamah Konstitusi
Apakah Perekonomian Konsumen Sedang Menuju Badai Sempurna?

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 00:27 WIB

Ilmuwan Menemukan Cara Alami dan Tidak Adiktif untuk Memblokir Rasa Sakit yang Dapat Menggantikan Opioid

Kamis, 13 November 2025 - 23:56 WIB

Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham

Kamis, 13 November 2025 - 23:25 WIB

Istri di Ogan Ilir Diduga Tinggalkan Suami Demi Pajero, Berubah Sejak Main TikTok

Kamis, 13 November 2025 - 21:52 WIB

Bukti Nyata dari Koramil 427-05/Banjit-Kodim 0427/Way Kanan: Bersama Masyarakat Melaksanakan Bakti Sosial Memperbaiki Rumah Warga Kurang Mampu

Kamis, 13 November 2025 - 20:50 WIB

Setelah Lebih dari 100 Tahun, Para Ilmuwan Akhirnya Mendekati Asal Usul Sinar Kosmik

Kamis, 13 November 2025 - 19:17 WIB

Tersandung isu gelar doktor palsu, Arsul Sani dituntut mundur dari Mahkamah Konstitusi

Kamis, 13 November 2025 - 17:44 WIB

Apakah Perekonomian Konsumen Sedang Menuju Badai Sempurna?

Kamis, 13 November 2025 - 17:13 WIB

Ilmuwan Bingung dengan Daerah Aneh Pembentuk Bintang di Pusat Bima Sakti

Berita Terbaru

Headline

Tidak Semua Gus Pintar, Kadang Ada yang Salah Paham

Kamis, 13 Nov 2025 - 23:56 WIB