AI Memerlukan 'Tata Kelola Global', Tidak Bisa Diserahkan pada Pasar, Kata Panel PBB | Teknologi

- Redaksi

Kamis, 19 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan ahli membuat tujuh rekomendasi tentang regulasi AI, termasuk pembentukan dana untuk membantu negara-negara berkembang.

Ada kebutuhan yang “tidak dapat disangkal” untuk tata kelola kecerdasan buatan global dan pengembangannya tidak dapat diserahkan pada “keinginan” pasar saja, badan penasihat Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Meskipun pemerintah nasional akan memainkan peran kunci dalam mengatur AI, sifat teknologi yang tanpa batas ini memerlukan “pendekatan global,” kata Badan Penasihat Tingkat Tinggi tentang Kecerdasan Buatan dalam sebuah laporan pada hari Kamis.

“Perkembangan AI yang semakin cepat memusatkan kekuatan dan kekayaan dalam skala global, dengan implikasi geopolitik dan geoekonomi,” kata panel yang beranggotakan 39 orang tersebut.

“Selain itu, saat ini tidak ada seorang pun yang memahami semua cara kerja internal AI dengan cukup baik untuk sepenuhnya mengendalikan output-nya atau memprediksi evolusinya. Para pengambil keputusan juga tidak dimintai pertanggungjawaban untuk mengembangkan, menerapkan, atau menggunakan sistem yang tidak mereka pahami.”

Badan penasihat, yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada bulan Oktober, membuat tujuh rekomendasi dalam laporan tersebut, termasuk pembentukan kerangka kerja data AI untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas serta dana untuk membantu negara-negara berkembang memperoleh manfaat dari kemajuan teknologi.

“Banyak negara menghadapi kendala fiskal dan sumber daya yang membatasi kemampuan mereka untuk menggunakan AI secara tepat dan efektif,” kata panel tersebut.

“Meskipun ada upaya peningkatan kapasitas, beberapa pihak mungkin masih tidak dapat mengakses pelatihan, komputasi, model, dan data pelatihan tanpa dukungan internasional.”

Namun, badan tersebut tidak merekomendasikan pembentukan badan internasional baru untuk mengatur pengembangan dan peluncuran AI.

“Jika risiko AI menjadi lebih serius dan lebih terkonsentrasi, mungkin perlu bagi negara-negara anggota untuk mempertimbangkan lembaga internasional yang lebih kuat dengan kekuatan pemantauan, pelaporan, verifikasi, dan penegakan hukum,” katanya.

Diskusi tentang potensi risiko dan manfaat AI telah meledak sejak peluncuran ChatGPT tahun 2022, chatbot bertenaga AI yang mampu menghasilkan respons seperti manusia terhadap pertanyaan pengguna.

Jaringan NewsRoom.id

NewsRoom.id

Berita Terkait

Mereka Tidak Ingin Perekonomian Negara Kita Bangkit
Monev TA 2025: Kunci Transparansi dan Keberhasilan Pembangunan di Kampung Rantau Jaya
Setelah 50 Tahun, Ahli Kimia MIT Akhirnya Mensintesis Senyawa Anti Kanker yang Sulit Didapat
Dokter UGD Memperingatkan Penyakit Ganja yang Berkembang Pesat
Klaim Zulfa Mustofa yang mendapat restu Ma'ruf Amin dibantah pihak keluarga
Target Membuka Design Led, Satu-Satunya Toko SoHo Di Broadway
Menulis Ulang Optik Kuantum: Ilmuwan Merekayasa Foton dalam Ruang dan Waktu
Ilmuwan Mengamati Siklus Berputar dalam 140 Triliun Detik

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 20:25 WIB

Mereka Tidak Ingin Perekonomian Negara Kita Bangkit

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:52 WIB

Monev TA 2025: Kunci Transparansi dan Keberhasilan Pembangunan di Kampung Rantau Jaya

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:21 WIB

Setelah 50 Tahun, Ahli Kimia MIT Akhirnya Mensintesis Senyawa Anti Kanker yang Sulit Didapat

Rabu, 10 Desember 2025 - 17:50 WIB

Dokter UGD Memperingatkan Penyakit Ganja yang Berkembang Pesat

Rabu, 10 Desember 2025 - 16:48 WIB

Klaim Zulfa Mustofa yang mendapat restu Ma'ruf Amin dibantah pihak keluarga

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:44 WIB

Menulis Ulang Optik Kuantum: Ilmuwan Merekayasa Foton dalam Ruang dan Waktu

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:13 WIB

Ilmuwan Mengamati Siklus Berputar dalam 140 Triliun Detik

Rabu, 10 Desember 2025 - 13:42 WIB

Ribuan Kayu Bulat yang Ditempel Stiker Kementerian Kehutanan Viral Terkait Banjir Sumatera, Bantah Direktur

Berita Terbaru

Headline

Mereka Tidak Ingin Perekonomian Negara Kita Bangkit

Rabu, 10 Des 2025 - 20:25 WIB