Aksi Solidaritas di Amman untuk Menolak Dukungan Amerika terhadap Kejahatan Pendudukan di Gaza

Amman – Pusat Informasi Palestina

Hari ini, Jumat, warga Yordania berpartisipasi dalam pawai massal yang diadakan di sekitar Kedutaan Besar Amerika, di ibu kota Yordania, Amman, dengan slogan “Amerika adalah pemimpin terorisme… mitra dalam agresi.”

Pawai yang digagas oleh “Forum Nasional untuk Mendukung Perlawanan dan Melindungi Tanah Air” (persatuan partai) itu dimulai di depan Masjid “Ebad Al-Rahman”, sebelah barat ibu kota, Amman, setelah selesai salat Jumat.

Para demonstran bersorak atas keteguhan hati rakyat Palestina dan mengungkapkan “kebanggaan mereka atas pencapaian mereka di medan perang melawan agresi Zionis.”

Para peserta meminta pemerintah untuk “mempertimbangkan kembali perjanjian yang ditandatangani dengan Amerika Serikat, terutama mengenai pendirian pangkalan militer di wilayah Kerajaan.”

Mereka juga menyerukan “penghentian pengiriman barang ke wilayah pendudukan” dan apa yang mereka sebut “jembatan darat”, serta pembatalan semua perjanjian dengan wilayah pendudukan.

Dalam pidatonya, Haitham Al-Sawair, yang berbicara atas nama “Forum Nasional untuk Mendukung Perlawanan,” mengatakan: “Kita berdiri di sini di Amman hari ini, saat kita berada di bulan terakhir tahun pertama perang genosida Zionis terhadap Jalur Gaza,” mengacu pada “dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Barat dan Amerika terhadap kejahatan perang Israel yang dilakukan setiap hari.”

Ia menambahkan: “Perlawanan dan rakyat Gaza berdiri sendiri dalam menghadapi semua kejahatan internasional ini dengan tekad dan keteguhan.”

Ia menekankan bahwa “rakyat Palestina berdiri mewakili semua orang, dalam menghadapi proyek permukiman yang didasarkan pada pembunuhan dan pemalsuan fakta sejarah.”

Al-Sawair menegaskan, “Hari ini kita mendukung perlawanan Palestina yang menolak proyek pengungsi, dan oleh karena itu adalah tugas kita untuk mencegah Palestina diserahkan kepada monster kriminal yang membawa proyek ekspansionis.”

Ia menyimpulkan dengan mengatakan: “Keamanan dan stabilitas Yordania merupakan prioritas permanen yang tidak dapat diperdebatkan atau dikompromikan, dan mendukung stabilitas ini berarti mendukung perlawanan.”

Selama 336 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa, saat pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil Palestina, secara langsung menghancurkan penghuninya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Agresi yang sedang berlangsung terhadap Gaza telah mengakibatkan kematian lebih dari 40.878 orang, cederanya 94.454 orang lainnya, dan pengungsian 90% penduduk Jalur Gaza, menurut data PBB.