NewsRoom.id – Janji politik pemberian dana kepada RW di Jakarta kembali digaungkan pada Pilkada 2024.
Janji tersebut disampaikan calon gubernur (cagub), Ridwan Kamil atau RK.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
RK menjanjikan setiap RW akan menerima Rp 100-200 juta jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
Ia menjelaskan, janjinya itu berdasarkan pengalamannya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
RK mengatakan dana tersebut ada untuk mempercepat penyelesaian permasalahan di masing-masing RW di Jakarta.
Namun, Anies Baswedan juga mengucapkan janji serupa saat terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Padahal, saat itu Anies mengusulkan dana RW sebesar Rp1 miliar.
Anies Janjikan Rp1 Miliar per RW, DPRD DKI Realisasikan Rp1,6 Miliar
Saat masih menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Anies pernah menjanjikan dana RW sebesar Rp1 miliar.
Dikutip dari berita Kompas.com pada 1 Maret 2017, program Anies disampaikan oleh pasangan calon gubernur lainnya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni.
Padahal, saat itu Anies menjanjikan dana RW bisa dianggarkan lebih dari Rp 1 miliar.
“Sebenarnya dari awal kita sudah jabarkan program kita, angka per RW bisa lebih dari Rp1 miliar. Kalau nanti angkanya dikurangi, kan jadi malu RW,” kata Anies saat itu.
Ia mengatakan rencana anggaran dana RW untuk memperkuat program RW siaga.
Menurutnya, cakupan kesiagaan RW diperluas meliputi kesehatan, keamanan, pendidikan, dan olahraga.
Saat itu, jika terpilih, Anies mengatakan akan menggelar rapat RW untuk membahas program tersebut.
Anies mengklaim postur anggaran RW memang akan terlihat besar. Namun, ia mengatakan hal itu bukan masalah besar karena program RW akan lebih beragam.
“Kalau semua itu digabung, Rp1 miliar tidak akan cukup untuk satu RW,” ujarnya.
Kemudian, setelah setahun menjabat, usulan Anies terkait dana RW kemudian disusun menjadi peraturan tertulis melalui penerbitan Peraturan Daerah Nomor 81 Tahun 2018 tentang Satuan Biaya Khusus Kegiatan Musyawarah Rukun Warga dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Meski awalnya ditolak DPRD DKI Jakarta dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) pada 6 September 2018, akhirnya disetujui sehari kemudian.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta saat itu, Mohamad Taufik memaparkan alasan mengapa partainya akhirnya menyetujui usulan Anies.
Bahkan, anggaran usulan Anies sebesar Rp1 miliar dinaikkan menjadi Rp1,6 miliar.
Ia mengatakan kesepakatan itu karena sebelumnya sudah ada kesepakatan bahwa tidak akan ada nama program baru dalam APBD Perubahan 2018.
Jadi anggarannya masuk pada pos anggaran untuk penyelenggaraan Musrenbang.
“Yang kita sepakati itu musrenbang. Saya bilang masukkan saja di musrenbang, urusan teknis di musrenbang perlu pendampingan, itu urusan mereka, bukan urusan DPRD, ngapain mereka ambil keputusan seperti itu,” katanya seperti dikutip dari berita Kompas.com, 9 September 2018.
RK Janjikan Tambahan Dana RW Rp 100-200 Juta
Setelah Anies dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, janji dana RW kembali digaungkan oleh calon gubernur Ridwan Kamil.
Ia mengatakan, dana RW tersebut dapat direalisasikan berdasarkan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Bandung bisa, tapi Jakarta tidak? Apa yang terjadi? RW-RW, warga juga pikirkan, rancang wilayahnya sendiri,” kata RK saat acara deklarasi Selayang Pandang di kantor Bamus Betawi, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024).
Menurutnya, permasalahan di lingkungan RW bisa cepat teratasi jika anggarannya mencukupi.
“Apakah itu mengurusi selokan? Apakah itu membangun pintu air? Apakah itu memberi modal untuk UMKM warga RW? Silakan saja. Jadi tidak semuanya, detailnya harus diputuskan oleh balai kota,” katanya.
RK mengatakan, penyediaan dan realisasi anggaran dana RW akan diawasi oleh orang yang berkompeten.
Namun untuk teknisnya, ia mengatakan hal itu akan dibicarakan apabila dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
RK mengatakan, dana RW ini perlu dilengkapi regulasi sebelum disalurkan, termasuk masalah siapa yang mengawasi atau bagaimana proses penggunaannya di tingkat RW.
“Contohnya, waktu di Bandung, izin, ya. Saya kasih Rp 100 juta per RW. Saya bilang tahun pertama, beli motor triseda dulu buat RW yang belum punya motor kebersihan. Jadi bersih, Pak. Menangkan Adipura,” kata RK.
Lebih jauh, RK meyakini, dengan otonomi RW ditambah pengawasan dari orang-orang terpilih dan berpengetahuan luas, Jakarta akan mengalami perubahan luar biasa dalam lima tahun ke depan.
Terkait janji tersebut, Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono Ahmad Sahroni mengatakan, hal itu bisa saja terwujud.
Sahroni meyakini Pemprov DKI memiliki anggaran lebih untuk menyalurkan bantuan ke masing-masing RW di Jakarta.
“DKI Jakarta punya banyak uang. Jadi, kalau kita kasih anggaran sebesar itu ke RW, tidak masalah. Itu yang dijanjikan Pak RK, saya yakin bisa,” kata Sahroni.
NewsRoom.id