Apresiasi Pencabutan TAP MPRS 33/67, Idris Laena Minta TAP MPR 11/98 Dicabut Juga

- Redaksi

Selasa, 10 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Pencabutan TAP MPRS 33/1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden Soekarno mendapat apresiasi dari Ketua Fraksi Golkar MPR RI, Dr. Idris Laena. Diketahui, pencabutan ketetapan tersebut ditafsirkan secara hukum menegaskan bahwa tuduhan terhadap Presiden Soekarno yang dinilai memberikan kebijakan yang mendukung aksi G30S/PKI tidak berlaku lagi.

Setelah pencabutan TAP MPRS 33/1967, Idris juga mendorong penghapusan TAP MPR 11/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Keputusan ini dinilai secara tegas ditujukan kepada Soeharto sebagai Presiden ke-2 Republik Indonesia.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Kasus mantan Presiden Soeharto pada Mei 2006 lalu sudah ditutup setelah terbitnya SKP3 oleh Kejaksaan Agung. Jadi, MPR juga akan segera memulihkan nama baik Soeharto agar bisa juga menjadi Pahlawan Nasional sesuai dengan jasanya membangun Indonesia,” kata Idris Laena, Selasa (10/9).

Idris Laena menilai saat ini adalah saat yang tepat untuk menghapus luka sejarah masa lalu secara tuntas. Sebab, berdasarkan Pasal 140 Ayat 1 KUHAP, Jaksa Agung berwenang menerbitkan SKP3 apabila ada alasan tertentu yang melatarbelakangi putusan tersebut.

Menindaklanjuti pandangan tersebut, Fraksi Golkar telah menggelar rapat pada 10 September 2024. Hasil rapat ini akan dikonsultasikan langsung dengan DPP Partai Golkar untuk langkah selanjutnya.

“Fraksi Golkar menegaskan, pencabutan Ketetapan MPR 11/1998 perlu dipertimbangkan untuk meluruskan sejarah dan menutup perdebatan terkait masa lalu yang kontroversial,” pungkasnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Sayangnya, Wardatina Mawa muntah darah setelah Insanul Fahmi diduga selingkuh dengan Inara Rusli
Ilmuwan Teleportasi Informasi Antar Foton Jauh untuk Pertama Kalinya
Rekor Dunia Terpecahkan: Komputer Kuantum 50-Qubit Disimulasikan Sepenuhnya untuk Pertama Kalinya
Terungkap, Prabowo Ingatkan Erick Thohir Saat Menendang STY dengan Kluivert: “Kalau Gagal Pasti Habis”
A'wan PBNU Tanggapi Isu Pemakzulan Gus Yahya, Singgung Manuver Politik
Para Astronom Memecahkan Misteri Sinar Kosmik Berusia 70 Tahun
LED “Mustahil”: Tim Cambridge Berhasil Menyalakan Partikel Nano Isolasi
Di hadapan wisudawan UNIKI, Sekda Aceh menekankan pentingnya berjejaring dan beradaptasi dengan perkembangan zaman

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 13:08 WIB

Sayangnya, Wardatina Mawa muntah darah setelah Insanul Fahmi diduga selingkuh dengan Inara Rusli

Minggu, 23 November 2025 - 11:04 WIB

Ilmuwan Teleportasi Informasi Antar Foton Jauh untuk Pertama Kalinya

Minggu, 23 November 2025 - 10:33 WIB

Rekor Dunia Terpecahkan: Komputer Kuantum 50-Qubit Disimulasikan Sepenuhnya untuk Pertama Kalinya

Minggu, 23 November 2025 - 10:02 WIB

Terungkap, Prabowo Ingatkan Erick Thohir Saat Menendang STY dengan Kluivert: “Kalau Gagal Pasti Habis”

Minggu, 23 November 2025 - 09:31 WIB

A'wan PBNU Tanggapi Isu Pemakzulan Gus Yahya, Singgung Manuver Politik

Minggu, 23 November 2025 - 06:55 WIB

LED “Mustahil”: Tim Cambridge Berhasil Menyalakan Partikel Nano Isolasi

Minggu, 23 November 2025 - 06:24 WIB

Di hadapan wisudawan UNIKI, Sekda Aceh menekankan pentingnya berjejaring dan beradaptasi dengan perkembangan zaman

Minggu, 23 November 2025 - 05:52 WIB

Netizen Bandingkan Pidato Bahasa Inggris Gibran dengan Jokowi: Lebih Baik dari Ayahnya

Berita Terbaru