Asisten Pengodean AI Supermaven Raih Dana dari Pendiri OpenAI dan Perplexity

Jacob Jackson sangat bersemangat tentang AI di awal kariernya.

Jackson mendirikan Tabnine, asisten pengkodean AI yang memperoleh dukungan modal ventura hampir $60 juta, saat masih menjadi mahasiswa ilmu komputer di University of Waterloo. Setelah menjual Tabnine ke Codata pada tahun 2019 (selama ujian akhirnya), Jackson bergabung dengan OpenAI sebagai pekerja magang, tempat ia bekerja hingga tahun 2022.

Pada titik inilah Jackson terinspirasi untuk memulai perusahaan lain, yang berfokus pada dukungan alur kerja pengembang umum.

“Selama bertahun-tahun sejak saya membangun Tabnine, perangkat seperti ChatGPT dan GitHub Copilot telah mengubah cara kerja pengembang,” tutur Jackson kepada TechCrunch. “Ini adalah waktu yang sangat menyenangkan untuk mengerjakan perangkat pengembang karena teknologi yang mendasarinya telah berkembang pesat sejak saya memulai Tabnine — yang menyebabkan lebih banyak pengembang tertarik menggunakan perangkat AI untuk mempercepat alur kerja mereka.”

Jadi Jackson memulai Supermaven, platform pengkodean AI yang mirip dengan Tabnine tetapi dengan beberapa peningkatan kualitas dan teknis.

Model AI generatif internal Supermaven, Babble, dapat memahami beberapa baris kode sekaligus, kata Jackson, berkat jendela konteks sebanyak 1 juta token. (Dalam ilmu data, token adalah bagian-bagian data mentah yang dibagi lagi — seperti suku kata “fan,” “tas” dan “tic” dalam kata “fantastic.”)

Konteks model, atau jendela konteks, merujuk pada data masukan (misalnya kode) yang dipertimbangkan model sebelum menghasilkan keluaran (misalnya kode tambahan). Konteks yang panjang dapat mencegah model dari “melupakan” konten dokumen dan data terkini, serta dari keluar dari topik dan melakukan ekstrapolasi yang salah.

“Jendela konteks kami yang besar membantu mengurangi frekuensi halusinasi karena memungkinkan model untuk memperoleh jawaban dari konteks dalam situasi yang biasanya memerlukan tebakan,” kata Jackson.

Sejuta token tentu saja merupakan jendela konteks yang besar. Namun, jumlah itu tidak jauh lebih besar dari 100 juta token milik startup pengodean AI Magic. Sementara itu, alat Code Assist yang baru-baru ini diperkenalkan Google menyamai konteks Supermaven dengan 1 juta token.

Jadi, apa saja keunggulan Supermaven dibanding pesaingnya? Nah, Jackson mengklaim bahwa Babble memiliki latensi yang lebih rendah berkat “arsitektur neural baru.” Ia tidak mau menjelaskan lebih lanjut selain mengatakan bahwa arsitektur tersebut dikembangkan “dari awal.”

“Supermaven menghabiskan waktu 10 hingga 20 detik untuk memproses repositori kode pengembang guna membiasakan mereka dengan API dan konvensi unik basis kode mereka,” kata Jackson. “Dengan latensi yang lebih rendah karena infrastruktur penyajian model internal kami, alat kami tetap responsif saat bekerja dengan perintah panjang yang disertakan dalam basis kode besar.”

Pasar untuk alat pengodean AI merupakan pasar yang besar dan terus berkembang, dengan Polaris Research memproyeksikan bahwa pasar ini akan bernilai $27,17 miliar pada tahun 2032. Sebagian besar responden dalam jajak pendapat pengembang terbaru GitHub mengatakan bahwa mereka telah mengadopsi alat AI dalam beberapa bentuk, dan lebih dari 1,8 juta orang — dan ~50.000 bisnis — membayar GitHub Copilot.

Namun Supermaven — bersama dengan pesaing startup seperti Cognition, Anysphere, Poolside, Codeium, dan Augment — menghadapi tantangan etika dan hukum yang harus diatasi.

Bisnis sering kali berhati-hati dalam mengekspos kode kepemilikan kepada pihak ketiga; misalnya, Apple dilaporkan melarang staf menggunakan Copilot tahun lalu, dengan alasan kekhawatiran tentang kebocoran data rahasia. Beberapa alat pembuat kode yang dilatih pada kode yang dibatasi atau dilindungi hak cipta telah terbukti mengeluarkan kode tersebut ketika diminta dengan cara tertentu, yang menimbulkan risiko pertanggungjawaban (misalnya, pengembang yang memasukkan kode dapat dituntut). Dan, karena AI membuat kesalahan, alat pengodean dapat mengakibatkan kode yang lebih salah dan tidak aman dimasukkan ke dalam basis kode.

Jackson mengatakan Supermaven tidak menggunakan data pelanggan untuk melatih modelnya. Namun, ia mengakui bahwa perusahaan menyimpan data selama seminggu untuk “membuat sistem cepat dan responsif,” katanya. Mengenai hak cipta, Jackson tidak secara eksplisit menyangkal bahwa Babble dilatih pada kode yang dilindungi IP — hanya saja “dilatih hampir secara eksklusif pada kode yang tersedia untuk umum, bukan dari internet publik” untuk “mengurangi paparan konten berbahaya selama pelatihan.”

Pelanggan tampaknya tidak patah semangat. Lebih dari 35.000 pengembang menggunakan Supermaven, kata Jackson, dan sebagian besar membayar paket premium Pro ($10 per bulan) dan Team ($10 per bulan per penggunaan). Pendapatan tahunan berulang Supermaven mencapai $1 juta tahun ini berkat basis pengguna yang meningkat tiga kali lipat sejak platform tersebut diluncurkan pada bulan Februari.

Momentum ini menarik perhatian VC.

Minggu ini, Supermaven mengumumkan pendanaan eksternal pertamanya: pendanaan sebesar $12 juta yang dipimpin oleh Bessemer Venture Partners dan angel investor terkemuka termasuk salah satu pendiri OpenAI John Schulman dan salah satu pendiri Perplexity Denis Yarats. Jackson mengatakan rencananya adalah menggunakan uang tersebut untuk merekrut pengembang (Supermaven saat ini memiliki tim yang terdiri dari lima orang) dan mengembangkan editor teks Supermaven, yang saat ini masih dalam tahap beta.

“Kami berencana untuk tumbuh secara signifikan hingga akhir tahun,” tambahnya. “Meskipun ada kendala teknologi secara keseluruhan, pasar untuk kopilot pengodean telah tumbuh dengan cepat. Pertumbuhan kami sejak peluncuran pada bulan Februari — serta putaran pendanaan terbaru kami — memposisikan kami dengan baik saat kami menuju tahun depan.”