Di Tengah Rencana Pertemuan Megawati-Prabowo, Menakar Peluang PDIP Masuk Pemerintah atau Oposisi

- Redaksi

Minggu, 15 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Menjelang pemerintahan baru di bawah pimpinan Prabowo Subianto, beredar kabar akan ada pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo. Di tengah isu tersebut, sejumlah analisis pun bermunculan, apakah partai banteng berhidung putih itu akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Perhitungan atau analisis posisi PDIP apakah akan masuk pemerintahan atau menjadi oposisi disampaikan oleh pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R. Haidar Alwi. Menurutnya, rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati, kalaupun terwujud, tidak menguntungkan secara politik. Kecuali jika PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Haidar mengatakan sisi negatif jika PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo sebenarnya lebih besar. “Karena tidak ada lagi partai politik yang menguasai kekuasaan, jika PDIP juga bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Haidar dalam keterangannya, Minggu (15/9).

Ia mengatakan, jika PDIP mendeklarasikan diri untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo, tentu tidak akan bebas. Sebagai partai pemenang Pemilu 2024, PDIP tentu memiliki daya tawar tersendiri. Apalagi, saat ini PDIP menjadi satu-satunya partai yang belum mendeklarasikan diri untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.

“Dengan kondisi seperti itu, PDIP berada pada posisi tawar yang lebih tinggi. Apalagi, PDIP tahu bahwa Prabowo tidak mau beroposisi. Karena itu, PDIP tentu akan bermain keras,” jelas Haidar.

Di sisi lain, Haidar mengatakan ada beberapa faktor yang membuat PDIP sulit berlabuh di pemerintahan Prabowo. Di antaranya adalah faktor historis. Haidar mengatakan secara pribadi, hubungan Prabowo dan Megawati sangat baik.

Namun dari faktor sejarah, ada yang sedikit membedakan keduanya. Yaitu sejarah pergolakan antara orde baru dan orde lama. Prabowo dianggap dekat dengan Soeharto atau orde baru. Sementara Megawati sebagai pewaris Soekarno, identik dengan orde lama.

Faktor berikutnya adalah hubungan Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Publik memahami bahwa sejak Pemilu 2004, hubungan Megawati dan SBY memang cukup renggang. Sementara itu, dalam koalisi Prabowo-Gibran saat ini, ada Partai Demokrat yang mewakili SBY.

Faktor berikutnya yang membuat PDIP sulit bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah keberadaan Joko Widodo. Haidar mengamati, PDIP menganggap Joko Widodo sebagai pengkhianat partai. Indikasinya, Jokowi memberi dukungan kepada Prabowo untuk menjadi presiden.

Kemudian majunya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo, untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024. Termasuk diberhentikannya Bobby Nasution, menantu Joko Widodo, sebagai kader PDIP juga menjadi indikator ketidakharmonisan hubungan antara PDIP dan Joko Widodo.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan memecahkan 70 tahun puzzle fusion, cara membuka energi bersih
Pasukan Israel menyerang pedesaan Quneitra Selatan dan menculik dua warga sipil
Iter baru saja menyelesaikan magnet yang dapat mengikat matahari
Penggabungan dan akuisisi ritel yang dapat dilakukan sekarang
Misteri vulkanik terbesar di Bumi diselesaikan: para ilmuwan melacak letusan monster ke hotspot tersembunyi
Perserikatan Bangsa -Bangsa memperingatkan tentang penggunaan bantuan kemanusiaan sebagai “umpan” untuk memindahkan orang Gaza dengan secara paksa
Trik cahaya baru dalam karbon nanotube dapat meningkatkan tenaga surya
Meet Wicked's Elphaba dan Glinda di Universal Studios Mega Movie Summer Hollywood

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:14 WIB

Ilmuwan memecahkan 70 tahun puzzle fusion, cara membuka energi bersih

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:12 WIB

Pasukan Israel menyerang pedesaan Quneitra Selatan dan menculik dua warga sipil

Sabtu, 10 Mei 2025 - 16:01 WIB

Penggabungan dan akuisisi ritel yang dapat dilakukan sekarang

Sabtu, 10 Mei 2025 - 14:59 WIB

Misteri vulkanik terbesar di Bumi diselesaikan: para ilmuwan melacak letusan monster ke hotspot tersembunyi

Sabtu, 10 Mei 2025 - 13:57 WIB

Perserikatan Bangsa -Bangsa memperingatkan tentang penggunaan bantuan kemanusiaan sebagai “umpan” untuk memindahkan orang Gaza dengan secara paksa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:55 WIB

Trik cahaya baru dalam karbon nanotube dapat meningkatkan tenaga surya

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:51 WIB

Meet Wicked's Elphaba dan Glinda di Universal Studios Mega Movie Summer Hollywood

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:47 WIB

De Beers To Close Lightbox, Merek Perhiasan Berlian Laboratorium

Berita Terbaru