Fenomena Bulan Kembar Bikin Heboh, BRIN Beri Penjelasan Ilmiah

- Redaksi

Kamis, 26 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan fenomena bulan kembar yang belakangan ramai diperbincangkan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Masyarakat menganggap fenomena ini merupakan peristiwa astronomi langka yang memperlihatkan kehadiran dua Bulan di langit secara bersamaan.

Menurut peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin, istilah bulan kembar tidak sepenuhnya benar.

“Bulan merupakan satu-satunya satelit alami Bumi yang berukuran besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun, pada periode tertentu, objek lain seperti asteroid dapat terperangkap dalam gravitasi Bumi dan mengorbit Bumi untuk sementara waktu. Objek tersebut sering disebut sebagai Bulan mini,” jelasnya, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Thomas mengatakan satelit alami Bumi, yang dikenal sebagai Bulan, adalah satu-satunya benda langit yang selalu terlihat mengelilingi planet ini.

Namun, ada satu fenomena yang menarik perhatian para astronom, yaitu keberadaan asteroid dengan kode 2024 PT5.

Menurutnya, asteroid ini akan ditangkap gravitasi Bumi mulai 29 September hingga 25 November 2024.

“Asteroid ini bukan bulan kedua. Namun, karena terperangkap sementara di orbit Bumi, beberapa media menyebutnya sebagai bulan mini,” katanya.

Thomas mengatakan Asteroid 2024 PT5 berukuran kecil, hanya sekitar 10 meter.

“Ukurannya jauh lebih kecil dari Bulan, jadi tidak mungkin terlihat seperti Bulan purnama yang kita lihat di langit. Orbitnya juga tidak berbentuk lingkaran sempurna, tetapi hanya akan mengelilingi Bumi satu kali, sebelum kembali ke orbit aslinya mengelilingi Matahari,” jelasnya.

Menurut Thomas, asteroid ini tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi karena ukurannya kecil.

Bahkan, jika memasuki atmosfer Bumi, ia akan terbakar dan sisanya kemungkinan akan jatuh di area tak berpenghuni.

“Jenis asteroid ini memang sering terdeteksi dan tidak berbahaya. Asteroid sebesar itu pernah jatuh di Perairan Bone, Sulawesi, pada 2009. Namun, karena orbitnya terperangkap oleh gravitasi Bumi, maka dianggap menarik untuk diamati oleh para astronom,” katanya.

Meski banyak yang penasaran, Thomas menegaskan Asteroid 2024 PT5 tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

Ini karena asteroid itu terlalu redup dan kecil untuk dilihat tanpa bantuan peralatan khusus.

“Kita butuh teleskop yang cukup besar untuk melihat asteroid ini. Observatorium dengan teleskop tercanggih di dunia saat ini tengah bersiap untuk mengamati pergerakan asteroid ini,” katanya.

Oleh karena itu, BRIN mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan fenomena tersebut.

Thomas mengajak semua orang untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk memperkaya pengetahuan tentang objek-objek kecil di tata surya.

“Ini merupakan fenomena yang menarik bagi astronomi, meskipun tidak akan terlihat oleh kebanyakan orang. Namun, ini mengingatkan kita bahwa ada banyak objek di tata surya yang dapat memberikan kejutan,” jelasnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Jokowi Tampil di Bloomberg New Economy Forum, Netizen Kagum dengan Kemampuan Bahasa Inggris Gibran
Mengonsumsi Buah-Buahan Populer Ini Dapat Meningkatkan Kadar Pestisida dalam Tubuh Anda
Mengapa Makan Sendirian Bisa Sangat Berbahaya bagi Lansia
Mualem Fasilitasi Pertemuan SAM Airlines dan KATUHA, Dorong Keberangkatan Umrah lewat Aceh
Studi Menemukan Lebih Sedikit Menonton TV Dapat Mengurangi Risiko Depresi sebesar 43%.
Ilmuwan Mengatakan Waktu Sama Pentingnya dengan Diet dan Olahraga untuk Otak Anda
Dari Pengumuman Pembebasan Visa hingga Keliling Ruangan Menyapa Delegasi
Runtuhnya Gletser Tercepat di Antartika dalam Catatan Alarm Para Ilmuwan

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 04:19 WIB

Jokowi Tampil di Bloomberg New Economy Forum, Netizen Kagum dengan Kemampuan Bahasa Inggris Gibran

Minggu, 23 November 2025 - 03:48 WIB

Mengonsumsi Buah-Buahan Populer Ini Dapat Meningkatkan Kadar Pestisida dalam Tubuh Anda

Minggu, 23 November 2025 - 03:17 WIB

Mengapa Makan Sendirian Bisa Sangat Berbahaya bagi Lansia

Minggu, 23 November 2025 - 02:46 WIB

Mualem Fasilitasi Pertemuan SAM Airlines dan KATUHA, Dorong Keberangkatan Umrah lewat Aceh

Minggu, 23 November 2025 - 00:42 WIB

Studi Menemukan Lebih Sedikit Menonton TV Dapat Mengurangi Risiko Depresi sebesar 43%.

Sabtu, 22 November 2025 - 23:09 WIB

Dari Pengumuman Pembebasan Visa hingga Keliling Ruangan Menyapa Delegasi

Sabtu, 22 November 2025 - 21:05 WIB

Runtuhnya Gletser Tercepat di Antartika dalam Catatan Alarm Para Ilmuwan

Sabtu, 22 November 2025 - 20:34 WIB

Kristal Berusia 3,3 Miliar Tahun Mengungkap Masa Lalu Tektonik Bumi yang Tersembunyi

Berita Terbaru

Headline

Mengapa Makan Sendirian Bisa Sangat Berbahaya bagi Lansia

Minggu, 23 Nov 2025 - 03:17 WIB