NewsRoom.id – Indra Septiarman, tersangka kasus pembunuhan NKS (18), gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, menyeret nama orang lain dalam kasus tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hal itu diungkapkan Indra saat diinterogasi polisi usai ditangkap.
Saat ditanya polisi soal tersangka lain dalam kasus pembunuhan penjual gorengan, Indra menyebut nama berinisial S.
S dikatakan orang Jawa.
“Siapa pelaku lainnya?” tanya seorang polisi melalui Instagram @gadihbujangminangkabau, Jumat (20/9/2024).
“S itu orang Jawa, Pak,” terangnya.
Selain itu, Indra mengaku pelaku dalam kasus tersebut hanya dua orang.
“Siapa lagi? Kalian berdua saja? Jujurlah, atau aku akan menghancurkan kalian,” kata polisi itu.
“Ya, Tuan, hanya kami berdua,” kata Indra.
“Siapa yang membawamu ke sini?” tanya polisi lagi.
“Tidak, Tuan,” jawab Indra.
Diketahui, NKS merupakan gadis berusia 18 tahun penjual gorengan yang menjadi korban pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
NKS merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku bernama Indra Septiarman alias IS.
Motif Indra membunuh NKS adalah untuk memperkosa korban.
Penjelasan Polisi Terkait Pelaku Lain
Polisi masih mendalami kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus pembunuhan penjual gorengan, NKS (18), di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
“Kemungkinan masih ada tersangka lain yang berkembang. Masih terlalu dini, bisa saja masih ada tersangka lain,” kata Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, kepada wartawan, Jumat (20/9/2024), di Mapolres Padang Pariaman.
Baca juga: Begini Kisah Indra Septiarman Bertahan Hidup 10 Hari Jadi Buronan Pembunuh NKS, Gadis Penjual Gorengan
Suharyono menjelaskan, pihaknya telah memeriksa 22 orang saksi terkait kasus NKS.
Saksi adalah mereka yang melihat dan mendengar kejadian tersebut.
Pernyataan saksi digunakan sebagai bukti untuk menetapkan IS (31) sebagai tersangka sebelum akhirnya ditangkap.
Keluarga Korban Ragu Pelaku Hanya Indra
Sementara di sisi lain, kakak perempuan sekaligus ibu NKS, gadis penjual gorengan yang menjadi korban pembunuhan, meragukan kalau pelaku hanya satu orang.
Mereka menduga lebih dari satu orang terlibat dalam tindakan keji ini.
“Menurut keterangan polisi, satu pelaku sudah ditangkap. Namun, kami belum bisa memastikan apakah pelaku bekerja sendiri. Dugaan kami ada tiga pelaku lainnya,” kata Srini, kakak korban.
Sementara itu, Eli Marlina, ibu korban, juga meragukan bahwa hanya satu pelaku yang terlibat dalam pembunuhan anaknya.
Ia tidak percaya bahwa hanya satu pelaku tega melakukan kekejaman seperti itu sampai mengubur korban.
Faktanya, baik Srini maupun Eli tidak mengenal pelaku berinisial IS dan tidak pernah bertemu dengannya.
NewsRoom.id