NewsRoom.id – Pegiat media sosial Alifurrahman menilai target Presiden terpilih Prabowo Subianto membawa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke pemerintahan adalah mengganti Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dan Gibran tentu saja tidak dapat dilantik sebagai Wakil Presiden pada tanggal 20 Oktober, atau dapat diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir jika semua partai politik di pemerintahan mendukung rencana penggantian tersebut.
“Karena kalau bicara pemerintahan yang stabil, sekali lagi, tidak perlu PDI Perjuangan, tapi kalau bicara menempatkan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden hingga 2029, jelas PDI Perjuangan harus diikutsertakan,” ujarnya, dikutip dari YouTube SEWORD TV, Senin (23/9).
“Kemudian setelah itu semua pihak mendukung pergantian Wapres Fufufafa, kalau semua pihak setuju maka Wapres Fufufafa tidak perlu dipikirkan lagi, sudah pasti tidak bisa dilantik atau dihentikan di tengah jalan,” imbuhnya.
Sementara sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah membeberkan jadwal pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Said mengatakan Megawati dan Prabowo kemungkinan akan bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia pada 20 Oktober.
“Pertemuan pimpinan DPR dengan Presiden terpilih Prabowo tinggal menunggu momentum hari ini saja,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024), dikutip dari TV One News.
“Dan Insyaallah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga mengungkapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Ia mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan bagian dari silaturahmi nasional, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pembicaraan koalisi.
Ia bahkan meramalkan pertemuan itu akan digelar sebelum Prabowo dilantik sebagai kepala negara menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober mendatang.
“Silaturahmi itu penting, InsyaAllah akan ada pertemuan. Akan ada pembicaraan tentang itu (pembicaraan koalisi), kita tunggu saja,” katanya.
NewsRoom.id