NewsRoom.id – Brigade Serbaguna (Banser) Ansor dan Pagar Nusa (PN) siap menghadapi tantangan Garda Bansa.
Namun, Banser dan PN akan mengutamakan tabayun dengan Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan, menyusul pernyataannya yang mengancam Badan Otonom (Banom) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan berperang.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser Gus Syafiq Syauqi menilai niat sebenarnya di balik ancaman ini mesti dipertanyakan.
Agar tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.
“Kemarin kami menerima informasi tentang seruan perang. Namun, kami tidak ingin gegabah, kami tidak ingin terprovokasi,” katanya.
“Kami, Banser dan Pagar Nusa bermaksud tabayun Tommy. Agar kami paham seluk beluk kasusnya, konteksnya apa,” lanjut Gus Syafiq.
Apalagi, menurutnya, ancaman perang itu muncul akibat konflik yang tengah mengguncang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kalau memang karena konflik PKB, menurut Gus Syafiq, jangan menyeret-nyeret Banom NU ke dalamnya.
Gus Syafiq kemudian menyarankan, ada baiknya Garda Bangsa memandang hal ini sebagai koreksi atas perjalanan partai di bawah kepemimpinan Cak Imin selama puluhan tahun dan membantu PKB menyelesaikan berbagai permasalahannya.
“Ansor itu ormas, tidak berpolitik praktis. Kalau mereka mengajak perang karena konflik internal partai, kan aneh. Sebaiknya Garda Bangsa membantu menyelesaikan masalah internal PKB, mengoreksi diri,” katanya.
Menurut Gus Syafiq, perintah yang diberikan PBNU bukanlah kekuasaan, tetapi untuk menyuarakan hak dan kewenangan pimpinan ulama.
Karena itu, segala bentuk penentangan terhadap aspirasi ini harus dilihat dari perspektif hak dan kewenangan ulama.
“Kami akan laporkan ke PBNU dan meminta perintah lebih lanjut apa yang harus kami lakukan,” kata Gus Syafiq.
“Apapun kondisinya. Kami minta kepada seluruh kader dan anggota Ansor untuk tetap disiplin dan menjalankan perintah pimpinan,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pagar Nusa (PN) Gus Nabil Haroen mengatakan apabila dalam proses tabayun benar Garda Bangsa mengajak Banom NU untuk berperang, pihaknya siap menerimanya.
“Kita lihat saja saat tabayun, kalau benar ya kita terima saja. Kalau memang ada bentrok fisik antara Banser dan Pagar Nusa, siap-siap saja, kita beli semua. Garda Bangsa tinggal tentukan tempatnya, kapan dan di mana,” katanya.
Namun, Gus Nabil dan Gus Syafiq sepakat untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan PBNU untuk meminta arahan dan pertimbangan dalam menanggapi hal tersebut.
“Dalam waktu dekat ini kami akan ke PBNU, minta pertimbangan dan arahan. Kita satu komando,” imbuhnya.
Diketahui, seperti diberitakan, Tommy menyatakan siap jika harus melawan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor.
Tommy mengakui hal itu dilakukan dalam hal sikap dalam mengelola PKB.
“Jadi sebetulnya kita seperti ini, kita juga malu kalau harus berhadapan dengan keluarga kita sendiri,” ungkapnya.
“Tetapi jika kami harus menang, kami siap melindungi partai ini dengan cara apa pun. Jika kami harus berperang, kami siap berperang,” lanjutnya.
NewsRoom.id